Protes Jumlah Kendaraan Tak Kunjung Ditambah, Grab Tuai Kecaman

Aplikasi berbasis transportasi, Grab.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Perusahaan aplikasi berbasis transportasi, Grab, menuai kecaman. Pasalnya, mereka menyalahkan dua regulator di sektor transportasi, Departemen Perhubungan dan Dewan Peraturan dan Waralaba Transportasi Darat (LTFRB) Filipina, karena tidak kunjung mengesahkan kenaikan jumlah kendaraan roda empat.

C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan

Mengutip situs ABS-CBN, Selasa, 18 September 2018, Grab telah mengirimkan email internal ke seluruh mitra pengemudi atau driver yang isinya diduga menyalahkan Pemerintah Filipina karena kurangnya jumlah kendaraan yang tersedia untuk transportasi online.

"Grab mengatakan kepada seluruh driver bahwa LTFRB tidak bertindak atas usulnya untuk meningkatkan batas pasokan. Hal ini membuat kami bertanya-tanya mengapa Grab menyalahkan LTFRB, sehingga membuat kami dalam posisi yang 'tidak nyaman'," demikian pernyataan resmi bersama Departemen Perhubungan dan LTFRB Filipina.

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

Country Head Grab Filipina, Brian Cu langsung membantah tudingan pemerintah. Ia mengatakan, bahwa email internal yang dikirim ke driver pada 13 September kemarin tidak dimaksudkan untuk merusak dialog yang sedang berlangsung tentang permintaan kenaikan jumlah kendaraan roda empat.

"Saat ini, kami hanya bisa 'melayani konsumen secara efisien'. Dari 10 pemesanan yang kami layani, hanya empat konsumen. Sebab, hanya 35 ribu mitra pengemudi aktif yang tersisa untuk melayani sekitar 600 ribu pemesanan setiap harinya," ungkap Brian.

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Di Filipina, transportasi online masuk ke dalam Transportation Network Vehicle Service (TNVS) di bawah Transportation Network Company (TNC). Mereka diwajibkan memiliki sertifikat dan terdaftar di LTFRB Filipina.

Sementara itu, untuk jumlah kendaraan roda empat, dari yang diusulkan LTFRB sebanyak 65 ribu unit kendaraan, hanya 42 ribu unit kendaraan yang tersisa beroperasi setelah Uber keluar dari persaingan transportasi online di Asia Tenggara pada 27 Maret 2018.

Grab menguasai lebih dari 90 persen pangsa pasar transportasi berbasis aplikasi di Filipina pascaakuisisi Uber. Langkah Grab ini menyebabkan kekhawatiran, lantaran berpotensi memonopoli pasar transportasi online.

Selain itu, juga terdapat 59.020 mitra pengemudi yang terdaftar di bawah Grab dan Uber, di mana Grab memiliki sekitar 29.446 mitra pengemudi. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya