Startup Ini Beri Peluang Milenial Ibadah Umrah ala Backpacker

Startup Kitaumroh.
Sumber :
  • Dok. Kitaumroh

VIVA – Tren umrah dari tahun ke tahun di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada 2017, jamaah umrah di Indonesia mencapai 875.958 orang. Kemudian tahun lalu, jumlahny naik menjadi 1.005.000 orang. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat sekitar 10 persen tiap tahunnya.

Saudi Arabia Permits All Types of Visas to Perform Umrah

Belum lagi penetrasi belanja online di Indonesia yang mencapai 28,1 juta pengguna di tahun yang sama, yang juga diperkirakan akan bakal melonjak hingga 43,9 juta pengguna pada 2022.

Melihat pangsa pasar yang besar ini membuat perusahaan rintisan atau startup Kitaumroh berada dalam posisi yang tepat yang untuk memfasilitasi dan memperkuat perkembangan umrah di Tanah Air.

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Menurut Chief Executive Officer Kitaumroh, Emeir Abi Aufa, meski pendatang baru di dunia marketplace khusus jasa perjalanan umrah, tetapi menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi.

Selain itu, Emeir mengaku berani menjamin uang kembali apabila calon jamaah gagal berangkat umrah. Ia mengaku, dengan menggunakan sistem Escrow atau biasa dikenal dengan rekening bersama, Kitaumroh menyimpan dana calon jamaah umrah sampai tanggal keberangkatan.

Kementerian Haji Meminta Jemaah Umrah Harus Keluar dari Arab Saudi pada 6 Juni

Hal ini mereka lakukan untuk meminimalisir kasus penggelapan dana umrah seperti kasus biro perjalanan umrah dan haji, First Travel, pada tahun lalu. Mitra travel yang tersedia juga telah ditinjau izin dan rekam jejak atau track record-nya. Dengan begitu, kata Emier, tidak sembarangan travel bisa bekerjasama dengan Kitaumroh.

Tidak hanya memberikan kenyamanan bagi calon jamaah umrah, startup ini juga memberikan sistem pengolahan data yang memudahkan mitra travel. Di mata Emeir, pihak travel bisa langsung mengolah data penjualan melalui situs web atau aplikasi dan hal tersebut mampu mengurangi pengolahan data secara manual.

Startup Kitaumroh.

Selain itu, Kitaumroh juga membantu memasarkan produk atau paket perjalanan pihak travel secara digital, tentunya hal tersebut menguntungkan pihak travel karena berpotensi mendatangkan jamaah baru. Yang menarik, Emeir juga mengatakan kalau mereka memfasilitasi jamaah backpacker dari kalangan milenial.

"Khusus backpacker, kita hanya urus visa dan paspor, suntik meningitis dari sisi kesehatan, serta tiket keberangkatan dan kepulangan. Setelah itu terserah mereka. Artinya, enggak bareng sama rombongan. Jadi penginapan, akomodasi, dan konsumsi tidak ditanggung," kata dia kepada VIVA di Jakarta, Kamis malam, 24 Januari 2019.

Tahun ini, Emeir menargetkan bisa memberangkatkan 1.000-4.000 jamaah umrah di mana 30 persen atau 300-1.200 orang berasal dari backpacker milenial. Selain itu, ia ingin bekerjasama dengan 50-100 travel. Adapun untuk biaya paket umrah antara Rp20 juta hingga Rp35 juta. Khusus backpacker harganya dimulai dari Rp16 juta sampai Rp18 juta.

Sejak resmi beroperasi pada 2018 hingga sekarang, jamaah mendaftar lewat situs web. Sedangkan aplikasi, untuk Android bisa diakses mulai awal Februari dan iOS pada 20 Februari 2019.

Pada kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer Kitaumroh, Eka Ananda Mumpuni mengungkapkan, jamaah bisa memilih sendiri tanggal keberangkatan lewat tagar #pilihsendiritanggalmu.

"Kami sudah memberangkatkan jamaah umrah dua kali. Pertama, bulan Desember 2017 sebanyak 30 jamaah, dan Desember tahun lalu sekitar 38 jamaah," ungkapnya.

Eka menjamin bahwa Kitaumroh merupakan wadah di mana calon jamaah dan pihak travel bisa bertransaksi dengan mudah, aman, dan nyaman.

Hal ini berkaca dari pengalaman kasus penggelapan dana yang dilakukan First Travel, sekaligus menunjukkan masih ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya