Cara Printerous Pangkas Biaya dan Waktu Cetak tapi Kualitas Terjaga

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • YourStory

VIVA – Perusahan rintisan atau startup layanan cetak online, Printerous, saat ini memiliki sejumlah teknologi yang membantu pelanggan memenuhi kebutuhan cetak secara lebih praktis dan efisien.

Menurut Pendiri dan Kepala Eksekutif Printerous, Kevin Osmond, banyak pelanggannya mengalami kesulitan untuk mencari percetakan yang dapat memenuhi kebutuhan cetak di banyak lokasi pada waktu yang bersamaan.

Jika mencetak di lokasi kantor pusat, maka membutuhkan waktu dan biaya untuk mendistribusikannya ke kantor-kantor cabang.

Oleh karena itu, ia mencoba menjawab permasalahan ini dengan menggandeng lebih dari 200 mitra percetakan di 20 kota besar di Indonesia yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Dengan mitra percetakan yang tersebar di berbagai kota besar, proses mencetak dapat terdesentralisasi sesuai pesanan di daerah tersebut, sehingga tidak memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama untuk pendistribusiannya,” ungkapnya di Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019.

Ia menerangkan, meski kerja sama dengan lebih dari 200 mitra percetakan, namun Printerous tetap konsisten dalam menentukan standar kualitas.

Kekhawatiran pelanggan ketika mencetak di percetakan yang berbeda-beda adalah ketidaksesuaian antara hasil cetakan yang satu dengan lainnya.

Adanya standardisasi kualitas dan kecepatan akan memastikan bahwa produk cetak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan.

Startup Logistik Lokal Iming-iming UKM Dapat Rp30 Juta Per Bulan

“Kami melakukan proses kurasi yang cukup selektif untuk menentukan mitra percetakan yang sesuai kriteria, mulai dari kunjungan (visit) hingga tes mencetak (proof-printing)," jelasnya.

Kevin melanjutkan, kualitas produk dan kecepatan mencetak tetap menjadi prioritasnya, sehingga pelanggan akan memperoleh hasil cetakan yang sama walaupun datang dari percetakan yang berbeda.

Pandemi COVID-19 Masih Mewabah, Bisnis Startup Lokal Justru Merekah

"Kami berharap ini bisa memberikan kontribusi bagi pengembangan pasar dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di era digital," papar dia. (ren)

Program Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

Seiring dengan kian pesatnya perkembangan teknologi, begitu pula penipuan yang terjadi di dunia digital. Hal ini diungkapkan oleh GoFood yang mengatakan hal seperti itu..

img_title
VIVA.co.id
17 Oktober 2022