'Petuah' Kaesang Pangarep: Kalau Enggak Mau Bersaing Jangan Berbisnis

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

VIVA – Co-Founder Ternakopi, Kaesang Pangarep, mengaku tidak merasa 'latah' karena telah membangun perusahaan rintisan atau startup. Menurutnya tidak ada larangan untuk mengikuti tren ini asalkan ada kesempatan dan halal.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Tren kopi memang tengah menjamur di Indonesia. Pemainnya pun tidak hanya berasal dari internasional tetapi juga lokal. Sebut saja Kopi Kenangan, Tuku, Janji Jiwa dan Kulo. Sedangkan, produk non-lokal ada Starbucks, The Coffee Bean serta Excelso.

"Namanya juga bisnis pasti ada persaingan. Kalau enggak mau bersaing, ya, enggak usah bisnis. Tantangan masuk ke industri ini salah satunya kompetisi. Sudah banyak pemainnya. Misi kami di sini mengangkat local brand. Kita pasti mampu bersaing," katanya di Jakarta, Kamis, 25 April 2019.

7 Rahasia Google

Ternakopi diklaim memiliki perbedaan dengan kopi lokal lain, di mana mereka memiliki teknik cold brew yang aman dikonsumsi bagi mereka yang memiliki masalah lambung. Sedangkan bisnis lainnya masih menggunakan manual brew.

"Biji kopi yang kita gunakan adalah perpaduan dari biji Jawa Barat dan Jawa Tengah. Resepnya itu enggak rahasia. Yang rahasia itu bahan yang saya pakai, bahannya saya jaga," tegas Kaesang.

Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Kuartal I-2024

Selain itu, putra dari Presiden Joko Widodo ini sebenarnya sudah satu tahun belajar menjadi seorang barista. Setelah mempelajarinya, ia lalu mengaplikasikannya ke dalam format wirausaha.

"Produk kami sangat mudah dibuat dan enggak perlu pakai barista profesional. Harapan saya dalam empat tahun ke depan bisa buka 1.000 cabang. Targetnya untuk akhir tahun ini lebih dari 100 titik," tutur dia.

Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan soal pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap profesi dalam kolom komentar di media sosialnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024