3 Tahun Beroperasi di Indonesia, Ini Pesan Fintech Asal China

Ilustrasi startup fintech.
Sumber :
  • Entrepreneur

VIVA – Pinjaman online atau pinjol kian marak di masa pandemi COVID-19 karena dinilai menjadi solusi keuangan. Akan tetapi, tidak sedikit dari para nasabah ini kerap terjebak oleh pinjol ilegal atau belum terdaftar dan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat ini, total jumlah penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjol yang terdaftar dan berizin di OJK sebanyak 155 perusahaan hingga pertengahan Oktober 2020. Rinciannya, jumlah entitas fintech P2P lending yang terdaftar sebanyak 122 perusahaan, sementara jumlah entitas fintech yang berizin sebanyak 33 perusahaan.

Dari 155 perusahaan tersebut, salah satunya PT Indonesia Fintopia Technology, anak usaha Fintopia, dengan produk bernama Easycash, yaitu platform layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi yang menjembatani antara pemberi pinjaman (kreditur) dengan peminjam (debitur) melalui aplikasi smartphone.

"Karena, kami sudah terdaftar di OJK maka masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika ingin melakukan peminjaman maupun kegiatan keuangan lainnya menggunakan layanan Easycash. Saat ini kami sedang proses untuk perizinan," kata Kepala Eksekutif Fintopia, Liu Yongyan, Rabu, 2 Desember 2020.

Menurutnya, kehadiran P2P lending seperti Fintopia diharapkan bisa menjadi solusi keuangan, terutama bagi yang membutuhkan. “Kami secara khusus memperhatikan upaya pembangunan platform fintech yang berorientasi pada teknologi agar bisa memenuhi kebutuhan pendanaan yang cepat, nyaman, dan mudah dijangkau,” tutur dia.

Fintech asal China itu masuk ke Indonesia pada November 2017. Selama beroperasi di Tanah Air, Liu memberikan apreasi tertinggi kepada OJK dalam mengawasi perusahaan layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi.

"Ke depannya, kami akan tetap mematuhi berbagai aturan yang ada dengan ketat dan bekerja sama dengan sejumlah pihak berwenang dalam membangun platform keuangan yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia," jelasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan laporan Google dan Temasek pada 2019, tercatat bahwa ekosistem perekonomian digital Indonesia adalah salah satu yang terbesar. Dengan pertumbuhan yang tercepat di ASEAN.

KSAL Muhammad Ali Kunjungi Industri Pertahanan Strategis China, Ada Apa?

Sektor fintech dianggap memiliki peran besar di dalam ekosistem perekonomian digital nasional, dengan estimasi nilai mencapai US$40 miliar (Rp557 triliun) dan pertumbuhan tahunan yang hampir mencapai 50 persen.

Tidak hanya OJK, Presiden PT Indonesia Fintopia Technology, Fitri, juga memberi apresiasi tertinggi untuk Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Dukungan AFPI dalam memberikan masukan ke fintech selama tiga tahun di Indonesia ini sungguh membantu Fintopia bersama produk Easycash tumbuh ke arah positif.

List of Countries with the Most Widows

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan terus memberikan layanan keuangan yang baik untuk UMKM dan Multiguna. Fintopia berusaha menjadi solusi layanan keuangan untuk masyarakat Indonesia, terutama yang belum terjangkau oleh perbankan konvensional," papar Fitri.

Ekonom BCA Ramal Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,07-5,14 Persen

Sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih untuk masyarakat Indonesia, Fintopia memberikan bantuan berupa donasi uang sebesar Rp30 juta ke Rumah Singgah Ampera. Tak ketinggalan, Fintopia juga memberikan 10 ribu masker ke Puskemas Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Seluruh bantuan ini bentuk peran aktif mencegah penyebaran COVID-19.

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Beijing Widya Airlangga

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Pengantin Pesanan di China, KBRI Ungkap Modusnya

KBRI Beijing meminta agar warga negara Indonesia mewaspadai kasus penipuan dengan modus pengantin pesanan (mail order bride) yang ditemukan di China.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024