Pasar Fintech Semakin Menjamur di Indonesia

Ilustrasi fintech.
Sumber :
  • Imarticus

VIVA – Pasar peer to peer lending yang termasuk dalam kegiatan bisnis berbasis financial technology atau fintech, beberapa tahun lalu sudah mulai terlihat di Indonesia.

Revisi UU ITE Disahkan, Privy Siap Amankan Transaksi Keuangan Digital

Namun, semenjak adanya pandemi baru sistem peminjaman uang yang memakai fasilitas online itu mulai banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia.

Salah satunya yakni GandengTangan, perusahaan P2P Lending yang sudah berdiri sejak 2015 dan pernah menjadi juara di ajang The Nextdev.

Inovasi untuk Menciptakan Produk yang Sesuai Kebutuhan

Pada 2019, perusahaan yang berdiri dengan nama PT Kreasi Anak Indonesia tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan merilis aplikasi Android.

Pada tahun lalu, mereka menerima pendanaan investasi dari PT Bahana Artha Ventura. Kemudian pada September tahun ini, akhirnya mereka mendapat izin usaha dari OJK.

Kiat Bijak Memilih Layanan Pinjaman Fintech: Produktif atau Konsumtif?

Chief Executive Officer GandengTangan, Jezzie Setiawan mengatakan bahwa saat memperoleh izin usaha, perusahaannya berhasil meningkatkan penyaluran pinjaman hingga 12 kali lipat sejak rebound dari dampak pandemi di tahun lalu. 

"Tahun 2021 ini, secara bisnis kami mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Tentunya melalui kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 29 September 2021.

Sampai bulan ini, GandengTangan telah membantu 2.193 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang tersebar di 10 provinsi. Total pinjaman Rp34,5 miliar tersalurkan, dari 1.327 pendana.

“Digitalisasi proses pembiayaan melalui GandengTangan akan memperluas jangkauan layanan UMKM di seluruh Indonesia, dengan tetap memperhatikan faktor risiko yang menyertainya,” tutur Direktur BAV, Agus Wicaksono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya