Kemdikbudristek Bikin Startup Edutech Ini Berbunga-bunga

Startup.
Sumber :
  • Stanford Graduate School of Business - Stanford University

VIVA Tekno – Perusahaan rintisan berbasis teknologi pendidikan (startup edutech) Kelas Pintar terpilih menjadi 1 dari 19 Mitra Pembangunan yang akan membantu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam mempercepat, memfasilitasi, dan menguatkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Indonesia.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Selanjutnya, Kelas Pintar akan berpartisipasi aktif dalam sosialisasi, pendampingan satuan pendidikan binaan, penyusunan modul dan perangkat ajar, hingga melakukan pengunggahan sumber/bahan ajar pada Platform Merdeka Mengajar.

"Berbekal pengalaman dan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang pendidikan berbasis teknologi, kami percaya Kelas Pintar bisa berkontribusi dalam upaya memajukan dunia pendidikan tanah air melalui akselerasi dan penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif Kelas Pintar, Fernando Uffie, Rabu, 24 Agustus 2022.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Adapun, alasan terpilihnya Kelas Pintar sebagai Mitra Pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka dikarenakan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Kemdikbudristek.

Ketentuan tersebut meliputi mandiri dalam hal pendanaan, sudah memiliki sekolah binaan, sudah memiliki MoU dengan Pemerintah Daerah, serta diharapkan sudah pernah bekerja dengan daerah binaan minimal selama 1 tahun, dan memiliki fokus pada peningkatan proses pembelajaran.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

"Kami juga satu-satunya startup edutech yang menjadi Mitra Pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka," klaim Uffie. Ia pun merinci beragam kegiatan yang sudah dan akan dilakukan Kelas Pintar sebagai Mitra Pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Ilustrasi kegiatan belajar-mengajar (KBM) di kelas.

Photo :
  • Dok. Kelas Pintar

Pertama, melakukan webinar dan atau seminar ke satuan pendidikan binaan. Kedua, melakukan visitasi dan pendampingan satuan pendidikan binaan secara berkelompok di ruang lingkup provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, dan satuan pendidikan.

Ketiga, menyediakan narasumber untuk berbagai kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh BPMP, Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan di daerah binaan. Keempat, melakukan webinar dan atau seminar bedah/penyusunan ATP, serta penyusunan modul ajar.

Kelima, menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Fase A sampai dengan Fase E yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan. Keenam, menyusun perangkat ajar (ATP) yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan, serta mendokumentasikannya di Platform Merdeka Mengajar atau Platform Kelas Pintar.

Ketujuh, mengadakan pelatihan penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk Satuan Pendidikan binaan Kelas Pintar. Kedelapan, melakukan pendampingan di satuan pendidikan binaan untuk pembentukan dan atau pengaktifan komunitas belajar di sekolah (MGMPS).

Kesembilan, membentuk komunitas belajar dari Kelas Pintar yang dapat diikuti oleh satuan pendidikan binaan, maupun satuan pendidikan nonbinaan Kelas Pintar. Kesepuluh, melakukan kegiatan atau berbagi materi Implementasi Kurikulum Merdeka melalui komunitas belajar Kelas Pintar yang diikuti oleh satuan pendidikan binaan dan nonbinaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya