CEO Bed Bath and Beyond Lompat dari Lantai 18, Langsung Tewas

Kepolisian New York mengevakuasi mayat Gustavo Arnal.
Sumber :
  • New York Post

VIVA Tekno – Kabar sedih datang dari perusahaan barang-barang rumah tangga, Bed Bath & Beyond. CEO dan Kepala keuangan Bed Bath and Beyond, Gustavo Arnal (52) diidentifikasi sebagai orang yang telah lompat dan bunuh diri dari gedung pencakar langit Tribeca, New York, pada Jumat, 2 September 2022 waktu setempat.

Polisi Sebut Mayat di Pamulang Ada Luka Gorok di Leher dan Jari Manis Putus

Diketahui, Gustavo Arnal lompat dari lantai 18, yang mana bangunan 60 lantai ini, yang juga disebut "Jenga Building” terkenal karena apartemennya yang sengaja dibuat tidak sejajar yang ditumpuk satu sama lain, menyerupai game populer "Jenga."
Pada hari Jumat pukul 12:30, polisi menanggapi panggilan darurat 911 dan menemukan seorang pria berusia 52 tahun tewas di dekat gedung Tribeca, yang tampaknya menderita luka-luka parah karena jatuh. Polisi segera mengidentifikasi pria itu sebagai Gustavo Arnal, dari ID yang tertinggal, melansir New York Post, Senin, 5 Setember 2022.

Polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang keadaan yang menyebabkan kematian Arnal tetapi mengatakan Kantor Pemeriksa Medis Kota New York akan segera menentukan penyebab kematian tersebut.
Banyak pihak yang beranggapan bahwa Arnal mengalam stres dan berada di bawah tekanan karena perusahannya terus merugi. Namun, hingga saat ini, pihak Bed Bath and Beyond belum segera menanggapi permintaan komentar, maupun pihak keluarga.

Viral! Aksi Pencurian Pipa Besi Jembatan di Siang Bolong, Polisi Ringkus Pelaku

Gustavo Arnal bergabunng dengan Bed Bath and Beyond pada 2015 silam. Diketahui, Bed Bath and Beyond, yang mana adalah pengecer barang-barang rumah tangga sedang mengalami kesulitan.

Diketahui, pada 16 Agustus, Arnal menjual 42.513 saham perusahaan dengan harga sedikit di atas US$1 juta, menurut MarketBeat.com. Kekayaan Bed Bath and Beyond diyakini saat ini goyah setelah upaya mereka untuk menjual lebih banyak barang merek mereka sendiri.

Geger Penemuan Mayat Terbungkus Sarung di Perumahan Tangerang

Pekan lalu, Bed Bath and Beyond mengatakan akan menutup 150 toko, memotong jumlah pekerja dan merombak strategi merchandisingnya dalam upaya untuk membalikkan bisnisnya yang merugi.

Bed Bath and Beyond memperkirakan penurunan lebih besar dari perkiraan 26 persen dalam penjualan toko yang sama untuk kuartal kedua dan mengatakan akan mempertahankan bisnis buybuyBaby, yang telah disiapkan untuk dijual.

Bed Bath and Beyond adalah salah satu perusahaan retail terbesar di Amerika Serikat (AS) yang menjual berbagai barang kebutuhan rumah tangga, dan memiliki ratusan toko tersebar di AS, Kanada, Meksiko dan Puerto Riko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya