Ahok Ingin Jadikan Go-Jek Feeder Busway?

Pengendara Gojek. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rizki Aulia Rachman
VIVA.co.id
Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok, mengungkapkan keinginannya agar semua pengendara ojek di Jakarta dapat bergabung dengan Go-Jek. Go-Jek merupakan perusahaan teknologi yang berbasis aplikasi pemesanan ojek.

Cerita Gojek dan Skenarionya

Mengenai hal tersebut, Chief Executive Ojek (CEO) Go-Jek, Nadiem Makarim mengaku memang benar adanya. Hal itu berdasarkan pertemuan Nadiem bersama orang nomor satu di Jakarta tersebut, beberapa waktu lalu.
Ojek Online Dilarang, Kenapa Google dan Facebook Tidak?


"Iya, beliau (Ahok) memiliki jiwa sosial yang sangat kuat. Beliau melihat benefit yang diberikan Go-Jek untuk Jakarta. Ojek jadi makmur, konsumen senang karena layanan bagus. Dan tentunya mengurangi kemacetan karena orang-orang tidak pakai mobil sendiri," ujarnya kepada
VIVA.co.id
dalam pesan singkatnya, Jumat, 12 Juni 2015.


Meski perusahaannya berbentuk aplikasi, Nadiem mengungkapkan bahwa pihaknya tetap mematuhi aturan yang berlaku dalam menjalankan usahanya. Salah satunya dengan membayar pajak kepada pemerintah.


Lebih lanjut lagi, Nadiem menuturkan, isi pembicaraan dengan Ahok beberapa waktu lalu. Disampaikannya, Ahok ingin kalau Go-Jek ini turut menjadi pembantu moda transportasi umum milik pemerintah, yaitu busway.


"Dia melihat potensi Go-Jek sebagai feedar busway dan transportasi umum di Jakarta. Kami siap bantu Ibu Kota (Jakarta)," imbuh dia.


Bila kerjasama kedua belah pihak benar-benar terjalin, Nadiem merasa gembira sebab dapat membantu pemerintah untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Terutama lagi karena Go-Jek adalah sebuah aplikasi lokal asli.


"Seperti banyak pengguna Go-Jek, ada kebanggaan bahwa Go-Jek ini karya bangsa, bukan dari Malaysia atau negara lainnya," kata Nadiem.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya