Katsuko Saruhashi, Ilmuwan Perempuan yang Namanya Diabadikan

Google Doodle Katsuko Saruhashi.
Sumber :
  • Google

VIVA – Google Doodle Kamis hari ini, 22 Maret 2018, mengenang ilmuwan wanita Jepang Katsuko Saruhashi, karena orang pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, tingkat keasaman (pH), dan klorinitas.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Penelitiannya ini kemudian dinamai 'Saruhashi's Table,' dan metodologi ini terbukti sangat berharga bagi para ahli kelautan di seluruh dunia. Ia juga perempuan pertama yang mendapat gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Tokyo, Jepang, pada 1957.

Tak hanya itu, enam tahun kemudian, Saruhashi mengembangkan teknik untuk melacak perjalanan kejatuhan radioaktif yang melintasi samudera yang menyebabkan pembatasan eksperimen nuklir di sana.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Sepanjang karirnya di dunia geokimia selama 35 tahun, Saruhashi menjadi perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang pada 1980, dan perempuan pertama yang mendapat penghargaan "Miyake Prize" untuk bidang geokimia lima tahun kemudian.

Karena prestasi dan capaian yang diraihnya, pemerintah Jepang mengabadikan namanya dalam bentuk penghargaan "Saruhashi Prize" sejak 1981 bagi para ilmuwan perempuan yang melakukan terobosan penelitian dalam ilmu pengetahuan alam.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Katsuko Saruhashi lahir di Tokyo, Jepang pada hari ini 98 tahun silam, dan meninggal dunia pada 29 September 2007 di usianya ke-87 tahun.

 Jaya Negara Menerima Dua Penghargaan

Peringatan Hari Otonomi Daerah Nasional, Jaya Negara Menerima Dua Penghargaan

Perjalanan otonomi daerah mencapai tahap kematangan melahirkan terobosan kebijakan dalam identifikasi dan perencanaan wilayah berpotensi dikembangkan secara terintegrasi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024