Spyware, Serangan Mata-mata yang Sulit Dideteksi

Hacker/Ilustrasi.
Sumber :

VIVA – Serangan spyware/keylogger menempati urutan pertama sebagai yang sering digunakan kepada masyarakat dunia. Data ini berasal dari penelitian Dimension Data Indonesia, di mana spyware mendominasi yang persentasenya mencapai 26 persen.

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Spyware/keylogger merupakan serangan membaca seluruh aktivitas yang ada dalam perangkat dan dikirimkan kepada pelaku.

"Spyware sudah bercokol banyak yang bisa dilakukan. Lebih ke arah mencuri informasi tanpa penggunanya sadar atau aware," ungkap Country General Manager Dimension Data Indonesia, Hendra Lesmana, di Jakarta, Rabu, 6 Juni 2018.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Kutuk Serangan Terbaru Israel ke Gaza

Menurutnya, semua yang dilakukan dalam perangkat atau yang diketik pengguna, akan bisa terbaca pelaku spyware. Pada akhirnya saat mengakses data penting, yang harusnya bersifat rahasia, bisa terbaca langsung.

Akan tetapi, pelaku menghindari untuk mengakses kamera pada perangkat korbannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan diketahui oleh korban.

Geger Seorang Pelajar SMP Terkapar Dikeroyok Sesama Pelajar, Pelaku Panik Ada CCTV

Korban bisa disusupi spyware lewat email phising atau masuk ke situs yang sudah disusupi serangan ini sebelumnya. Jadi saat mereka meng-klik sesuatu, perangkat langsung terkena spyware.

Hendra melanjutkan, di peringkat kedua dan ketiga masing-masing diisi serangan trojan/droppers dan virus/worm. Ia menekankan untuk meng-update semua proteksi yang ada di perangkat pada versi terbaru.

"Setidaknya, bisa meminimalisir dan mendeteksi semua serangan siber yang terjadi saat ini. Spyware bisa dideteksi dan dihapuskan, tapi itu tergantung dari jumlah user yang bisa keduanya. Mendeteksi dan juga menghapusnya," tutur Hendra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya