Waspadai, Jakarta Utara Rawan Likuifaksi

Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA –  Pakar Gempa Institut Teknologi Bandung, Abdullah Sanny mengatakan semakin banyak terjadi gempa maka jumlah sesar aktif juga akan semakin bertambah. Pada 2010, terdapat 225 sesar aktif, dengan munculnya gempa delapan tahun terakhir ini, kemungkinan sesar aktif bertambah menjadi 300-an pada tahun ini.

Viral Bengkel Motor Pinggir Jalan Bergeser dan Lenyap, Ini Biang Keroknya

Salah satu sesar yang menjadi perhatian bagi peneliti geologi yakni Sesar Baribis yang membentang dari daerah Cirebon hingga Pamulang. Sebab sesar ini diyakini turut melewati wilayah Jakarta.

"Kalau yang di Jakarta belum bisa dibuktikan. Tapi ada seorang profesor asal Australia yang melakukan pengamatan, dia yakin patahan itu juga ada di Jakarta," ujarnya, Jakarta, Rabu, 14 November 2018.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Sanny mengatakan, sesar aktif tersebut bisa menjadi salah satu bahaya besar di ibu kota. Untuk itu, menurutnya pemerintah harus meneliti lebih detail sesar di kota-kota besar padat penduduk misalnya Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan dan Palembang.

Sanny menyebutkan, zona wilayah gempa di Jakarta sudah tersedia penelitiannya, namun sayangnya belum detail.

PUPR: Rekonstruksi Sistem Jaringan Air Baku Pasigala Rampung 2023

Jakarta Utara rawan

Fenomena gempa bumi nyatanya juga dapat membawa bencana likuifaksi atau pencairan tanah.

Likuifaksi faktanya memiliki beberapa titik rawan. Menurut Pakar Likuifaksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Adrin Tohari, wilayah Jakarta Utara harus diwaspadai karena areanya yang berada di dekat laut.

"Karena Jakarta Utara tanahnya pasir, maka rawan terjadi likuifaksi. Sifat tanahnya itu pengaruh dari air laut dan lingkungannya yang juga laut. Potensinya ada di sana," ujarnya.

Sanny mengatakan, pemerintah tidak pernah serius memperhatikan mengenai kebencanaan. Jika saja pemerintah daerah menaruh perhatian, maka korban yang terdampak bencana dapat diminimalkan.

"Saya kira pemerintah harus menyediakan dana untuk menyosialisasikan secara terus menerus (mitigasi bencana), agar masyarakat juga terus mengingat apa yang harus mereka lakukan saat terjadi bencana," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya