Bongkar iSQ-Core, Perangkat Lunak Komputer Kuantum China

Komputer Kuantum buatan China.
Sumber :
  • SCMP

VIVA – China merilis perangkat lunak pemrograman komputasi kuantum baru yang dinamai "isQ-Core" dan mengaplikasikannya ke platform perangkat keras kuantum superkonduktor.

Sabet Medali Perak, Prestasi Membanggakan Tim Uber Cup Indonesia

Perangkat tersebut memperlihatkan kemajuan signifikan dalam kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputasi kuantum yang dikembangkan secara mandiri di dalam negeri, menurut pihak pengembang utamanya, Institut Perangkat Lunak yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Menurut CAS, isQ-Core memiliki sederet keunggulan antara lain kesederhanaan, kemudahan penggunaan, efisiensi tinggi, skalabilitas yang solid, dan keandalan yang tinggi.

Susunan Pemain Indonesia Vs China di Final Thomas Cup 2024

"Perangkat ini akan memberikan dukungan bagi ilmuwan untuk menjalankan teori komputasi kuantum dan melakukan penelitian aplikasi," demikian keterangan resmi CAS, seperti dikutip dari China Daily, Sabtu, 19 Februari 2022.

China mencapai perkembangan komputer kuantum yang pesat, dengan diluncurkannya "Jiuzhang", "Zuchongzhi", dan "Zuchongzhi 2" dalam beberapa tahun terakhir.

Indonesia Gagal Juara Uber Cup Usai Ditumbangkan China 0-3

Mirip dengan komputer konvensional, komputer kuantum juga membutuhkan perangkat lunak untuk mengelola perangkat keras, menjalankan aplikasi, dan menyediakan antarmuka pengguna (user interface).

Para peneliti mengungkapkan bahwa mereka telah menerapkan isQ-Core pada platform komputasi awan (cloud) kuantum CAS, yang saat ini merupakan yang terbesar di China dalam hal skala perangkat keras.

Sebelumnya, China sudah menguji coba jaringan 6G ketika negara lain baru memulai adopsi jaringan 5G. Uji coba dilakukan dengan mengaliri arus data mencapai 1TB dalam 1 detik dari jarak lebih dari 3.300 kaki.

Uji coba dilakukan oleh tim peneliti di bawah pimpinan Zhang Chao dari Fakultas Teknik Penerbangan, Universitas Tsinghua. Ia dan timnya menggunakan gelombang frekuensi tingkat tinggi bernama vortex milimeter wave. Jaringan 6G disebut-sebut bisa digunakan untuk sistem senjata dan pertahanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya