Teknologi Jadi Kunci Modernisasi Menuju Transisi Energi

Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

VIVA Tekno – Selama ratusan tahun, manusia memanfaatkan energi yang berasal dari fosil. Selain sulit untuk diperbarui, efek samping yang dihasilkan adalah polusi udara yang mencemari lingkungan tempat kita tinggal.

Majukan Inovasi Layanan, BRI Gandeng Tencent Cloud dan Hi Cloud Indonesia

Berbagai langkah dilakukan, supaya kita bisa beralih menggunakan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Menurut Co-Founder and Director of Technology PT Xurya Daya Indonesia, Edwin Widjonarko, kuncinya ada di pengembangan teknologi.

“Teknologi mutakhir dapat menjadi salah satu kunci, dalam proses modernisasi kelistrikan menuju transisi energi baru terbarukan,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 31 Agustus 2022.

Dokter Spesialis Ungkap Keajaiban Cellbooster, Teknologi Canggih untuk Tampil Awet Muda

Menurut Edwin, saat ini ada dua sumber energi baru dan terbarukan yang bisa dimanfaatkan demi mengatasi masalah kelangkaan minyak bumi sekaligus membuat langit kembali biru.

Sumber energi yang dimaksud adalah pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Keduanya tersedia dalam jumlah berlimpah, serta bisa didapatkan secara gratis.

Coldspace Hadirkan Teknologi Hybrid Cold Fulfillment Warehouse Pertama di Indonesia

Untuk membantu mempercepat transisi energi tersebut, Xurya menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ambri, perusahaan penyedia penyimpanan energi jangka panjang yang berbasis di Amerika Serikat.

(Foto Ilustrasi) Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap, Sulawesi Selatan

Photo :
  • VIVA/Purna Karyanto

Teknologi Ambri dapat meningkatkan penyerapan energi terbarukan, dengan menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan oleh sumber daya intermiten seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin.

Nantinya, energi yang tersimpan tersebut dapat digunakan saat dibutuhkan, sehingga dapat memaksimalkan
penggunaan energi baru terbarukan.

“Indonesia memiliki potensi dan pertumbuhan energi terbarukan yang sangat besar. Kami bangga dapat mendukung Indonesia dan Singapura dalam memaksimalkan pemanfaatan energi baru dan berkelanjutan,” tutur Chief Commercial Officer Ambri, Adam Briggs.

Berbeda dari teknologi penyimpanan energi skala utilitas lainnya seperti bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air, teknologi baterai Liquid Metal Ambri akan secara mendasar mengubah cara jaringan listrik beroperasi dengan meningkatkan kontribusi dari sumber daya energi terbarukan.

Sistem Ambri juga diklaim sangat aman secara operasional, karena tidak menghasilkan gas apa pun dan tidak mengalami thermal runaway yang kerap menjadi risiko baterai berbasis Lithium.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya