- Reuters/Shamil Zhumatov
VIVA.co.id – 16 Tahun lalu, turis pertama di antariksa, Dennis Tito, mendarat selamat di Bumi usai delapan hari berada di Stasiun Antariksa Internasional. Tito mendarat mulus dengan kapsul Soyuz Rusia sesuai waktu yang direncanakan. Kapsul menyentuh daratan padang rumput Kazakhstan dan bergeser 15 meter dari titik pendaratan.
Dikutip dari Gulf News, Jumat 5 Mei 2017, Tito kemudian keluar dari kapsul dengan dibantu tim di darat. Imigran asal Italia itu bersyukur dengan pengalamannya berwisata di antariksa.
"Ini semuanya luar biasa, mengagumkan. Ini (pengalaman ini) adalah surga. Saya baru saja kembali dari surga," ujar Tito saat dikeluarkan dari kapsul.
Tito meluncur ke antariksa dengan membayar US$20 juta ke badan antariksa Rusia. Tito rela mengeluarkan uang sebear itu karena memang dia seorang pebisnis AS, selain itu perjalanan ini merupakan ambisinya sejak kecil.
Tito memang mengidamkan bisa berkelana di antariksa. Dikutip dari Abcnews, Tito bermimpi menjalani perjalanan antariksa saat dia melihat peluncuran wahana antariksa Uni Soviet, Sputnik pada 1957, saat itu dia masih remaja.
Saat dia dewasa, mimpinya kian dekat. Dia menjadi ilmuwan roket Jet Propulsion Laboratory Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Pasadena, California, AS. Dia terlibat dalam mengembangkan misi wahana antariksa untuk ke Planet Mars dan Venus.
"Mimpi saya terbang ke antariksa sebelum saya meninggal. Dan saya," dikutip dari Space.
Setelah dia membayar ke badan antariksa Rusia, Tito menjalani pelatihan di pusat antariksa Rusia di Star City selama hampir setahun. Pelatihan itu untuk mempelajari bagaimana wahana Soyuz dan mempraktikkan bagaimana untuk bertahan hidup dalam pendaratan di Siberia.
Untuk peluncuran, Tito menjalani latihan putaran delapan kali kekuatan gravitasi. Dia juga berjalan pada tiruan kapsul Soyuz. Tito akhirnya meluncur ke Stasiun Antariksa Internasional pada 28 April 2001.
Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan
Koper AI tenaga canggih ini juga menawarkan umpan balik kepada para penggunanya, yakni tunantera baik melalui komponen percakapan bawaan, serta sensor haptik di pegangan.
