- vstory
VIVA Edukasi – Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Pengembangan Prasarana (PSP4) memaparkan hasil kajian integrasi Ibu Kota Negara (IKN) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) melalui Konsep Terusan Sulawesi.
Hal ini seperti diketahui belakangan ini banyak persepsi bahwa Pulau Sulawesi akan menjadi kawasan strategis yang merupakan pintu gerbang pertumbuhan ekonomi baru, pengembangan wilayah dan pembangunan secara merata bagi Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Jika ditinjau dari posisinya, memang Pulau Sulawesi menjadi titik tengah yang menjembatani Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia. Terlebih lagi dengan berpindahnya ibu kota baru ke Kalimantan Timur dengan mengangkat pemerataan pembangunan dan integrasi dengan berbagai wilayah.
“Kami sudah cukup lama meninjau dan mengkaji Pulau Sulawesi sebagai Hub dan pintu gerbang pembangunan bagi KTI. Namun karena ada beberapa hal, finalisasi kajian kami ini. Jadi, kami mulai melakukan kajian tentang IKN dan Terusan Sulawesi sudah sejak pertengahan tahun lalu, namun baru terselesaikan sekarang,” ungkap Dr. Lucky Caroles, Ketua Umum Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Pengembangan Prasarana (PSP4), dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Untuk hasil kajian tentang IKN dan daerah mitranya kelak, PSP4 sudah menyelesaikan dan menerbitkan dalam bentuk buku yang sudah keluar ISBN nya di pertengahan April 2023. Sedangkan untuk Terusan Sulawesi, sudah diterbitkan juga dalam bentuk buku dan ISBNnya sudah terbit tanggal 22 Mei 2023.
“Kalau mau lihat bagaimana Indonesia bisa mewujudkan cita-cita menjadi Poros Maritim Dunia, melalui buku ini sudah kami tuliskan” tambahnya.
Menurut Ketua Dewan Pakar PSP4, Prof. Sakti Adji Adisasmita, dua kajian ini merupakan bagian yang tidak dapat berdiri sendiri, mengingat IKN merupakan Ibu Kota baru yang sangat membutuhkan dukungan dari daerah mitranya, sedangkan KTI melalui Terusan Sulawesi merupakan salah satu gerbang bagi IKN untuk mendapatkan dukungan dari arah barat, dan juga pintu bagi IKN untuk lebih memantapkan fungsi sebagai pusat negara dengan memperkuat kedudukan non-fisiknya di hadapan daerah-daerah Indonesia Timur.
“Maka dari itu, dalam hasil kajian tersebut kami mengangkat sebuah konsep Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) baru yang terhubung mulai dari IKN, Terusan Sulawesi hingga ke KTI dengan nama Tol Laut Koridor IKN-KTI,” jelas Prof Sakti.