5 Karakter Bani Israel yang Dikisahkan dalam Alquran

Tentara militer Israel bersiaga di perbatasan Gaza
Sumber :
  • AP Photo/Ohad Zwigenberg

Jakarta – Dalam Alquran, Allah SWT telah menjelaskan sifat-sifat dan karakter Bani Israel yang dikenal sebagai bangsa keras kepala dan sering melakukan tindakan kekerasan, seperti perusakan, pembantaian terhadap orang yang tidak bersalah.

Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini

Hal ini sudah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan mereka juga pernah membangkang kepada ajaran Nabi yang diutus Allah.

Berikut sejumlah sifat negatif Bani Israil yang tercatat di dalam kitab suci umat Muslim, Alquran, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu, 19 November 2023.

Rowoon Ungkap Alasan Keluar dari SF9 dan Fokus di Akting Sebagai Aktor

1. Pembangkang dan pengecut

Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Kaum Bani Israil dikenal sebagai kelompok yang sering menentang perintah alias pembangkang. Mereka kerap melanggar dan tidak patuh dengan instruksi dari nabi mereka. Selain itu, mereka juga sering menunjukkan perilaku yang mengganggu.

Diceritakan bahwa pada suatu waktu, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk mengajak kaumnya berpartisipasi dalam perang menuju Baitul Maqdis, Palestina. Namun, Bani Israil menolak untuk mengikuti perintah berperang tersebut dan lebih memilih untuk memberontak.

Cerita ini terekam dalam Alquran Surat Al Maidah ayat 24 berikut:

“Mereka berkata, ‘Wahai Musa, sampai kapan pun kami tidak akan memasuki (Baitul Maqdis) selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja (di bukit Bani Musyrif).’”

Perkataan di atas mereka katakan karena ketakutan mereka dalam berperang merebut Baitul Maqdis, atau juga karena kebebalan dan keberanian mereka dalam melanggar perintah Allah dan Rasulnya.

VIVA Militer: Tentara Keamanan Israel (IDF).

Photo :
  • IDF

2. Banyak bertanya

Selain pembangkang dan pengecut, Bani Israel juga dikenal sebagai kaum yang banyak bertanya. Pertanyaa yang mereka lontarkan kerap kali tidak relevan hingga menyulitkan diri mereka sendiri.

Sebagai contoh, ketika Allah SWT memerintahkan mereka untuk menyembelih sapi betina (tanpa syarat lain), Bani Israil justru menanyakan secara rinci karakteristik sapi kepada Nabi Musa, mulai dari warna sapi, usia sapi dan hal-hal remeh lainnya.

Akibat pertanyaan mereka, Allah kemudian memberi persyaratan sulit sehingga mereka kesusahan untuk mendapatkan sapi betina sesuai yang diperintahkan. Padahal, jika semula mereka tidak banyak bertanya dan langsung mendatangkan sapi betina ke hadapan musa, persoalan tidak akan menjadi rumit dan panjang. Kisah soal sapi betina ini tercatata dalam Alqurna Surat Albaqarah ayat 67-71.

3. Fasik

Zaman pun bergulir. Di masa Nabi Musa a.s., Bani Israil pun dikenal sebagai kaum yang tidak taat kepada ajaran nabinya. Padahal Nabi Musa a.s. telah menyelamatkan Bani Israil dari perbudakan Raja Fir’aun yang kejam.

VIVA Militer: Prajurit Tentara Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • New York Post

Dikisahkan bahwa Bani Israil suka mengubah ajaran kitab Taurat yang disampaikan oleh Nabi Musa. Mereka pun suka menawar syariat. Misalnya, mereka meminta agar diberi keringanan dalam beribadah kepada Allah.

Padahal, ibadah yang diajarkan Nabi Musa sudah sangat ringan.  Mereka menawar ibadah pada hari Sabat (Sabtu) dipindah ke hari yang lain.

Oleh karena itu mereka pun diazab oleh Allah menjadi kera. Kisah ini diabadikan dalam surah Al A’raf ayat 163-166 dan Al-Baqarah ayat 65.

4. Suka membuat kerusakan

Alquran mendeskripsikan Bani Israil sebagai kaum yang suka membuat kerusakan di muka bumi. Kaum Bani Israil akan membuat kerusakan di bumi yang mereka tempati (Masjidil Aqsa) sebanyak dua kali dan kemudian melakukan penindasan terhadap manusia dengan penuh kedzaliman. 

Sifat suka membuat kerusakan yang menjadi bagian dari Bani Israil ini dijelaskan secara rinci dalam Surat Al Isra ayat 4-7

VIVA Militer: Tentara Pertahanan Israel (IDF) menghadang warga Palestina

Photo :
  • Al Jazeera

"Dan kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, ‘Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’  Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. 

Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. 

Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.”

5. Munafik

VIVA Militer: Tentara Pertahanan Israel (IDF) menangkap warga Palestina

Photo :
  • The Times of Israel

Sifat yang paling menjadi karakter dari Bani Israil yaitu sifat munafik. Kaum Bani Israil suka ingkar terhadap janjinya, berpura-pura dan fasik. Ketika bersama seorang mukmin mereka mengaku sudah beriman, akan tetapi saat kembali ke golongannya mereka berperilaku ingkar. Hal tersebut tercatat dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 76 

“Apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, ‘Kami telah beriman’ akan tetapi, apabila kembali kepada sesamanya, mereka bertanya, “Apakah kamu ceritakan kepada mereka? apakah kamu memberitahu para sahabat Muhammad (tentang apa yang telah diterangkan Allah kepada kalian) tentang apa yang Allah jelaskan kepada kalian di dalam Taurat tentang sifat Muhammad,”

Ibnu Abbas berkata: “Apabila orang-orang munafik Yahudi bertemu dengan kaum Muslim, mereka mengatakan ‘Kami telah meyakini bahwa sahabat kalian itu (Nabi Muhammad SAW) adalah utusan Allah, akan tetapi Muhammad hanyalah diutus untuk kalian’,”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya