Sekolah Jangan Paksa Siswa Ikut Acara Perpisahan

Kadisdik Sumut, Abdul Haris Lubis.(B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

VIVA – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumatera Utara, Abdul Haris Lubis mengimbau kepada seluruh sekolah di Sumut, akan melaksanakan acara perpisahan, untuk mengutamakan keselamatan para anak didik yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Polisi Kantongi Visum Murid SMA di Jaksel yang Dianiaya Kakak Kelas, Apa Hasilnya?

Hal itu, disampaikan Haris dalam menyikapi insiden kecelakaan maut di Palasari - Ciater Subang Jawa Barat yang menyebabkan 11 pelajar SMK Linggau Kencana, Kota Depok, meninggal dunia. 

"Perpisahan, untuk kebersamaan dan kekeluargaan itu, sah-sah aja ya. Tetapi pastikan, bahwa yang dituju tempatnya itu, aman," ucap Haris kepada wartawan di Kota Medan, Selasa 14 Mei 2024.

Murid SMA di Jaksel Diduga Jadi Korban Penganiayaan Kakak Kelas, Kepala Sekolah Blak-blakan Begini

Haris mengingatkan kepada sekolah menggelar acara perpisahan di luar sekolah, agar melihat aspek keamanan dari kendaraan bermotor digunakan layak atau tidak beroperasi. Kemudian, lokasi dituju aman atau tidak serta melihat kondisi cuaca atau iklim lokasi yang dituju. 

Hal itu, menurut Haris jangan sampai acara perpisahan yang seharusnya, berlangsung dengan kekeluargaan tersebut, berubah menjadi musibah yang tidak diinginkan.

Sah! UMP Sumut 2025 Naik 6,5 Persen Jadi Rp 2,9 Juta

"Jangan yang bawa murid, siswa yang berbahaya. Cuaca, iklim seperti apa? Kalau musim hujan jangan bawa ke gunung dan jangan bawa ke pantai. Perlu kita imbau, agar harus memungkinkan keselamatan semua itu," sebut Haris.

(Ilustrasi) Pengunjung ramaikan objek wisata pantai anyer saat libur Lebaran 2019.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama

Haris menegaskan seluruh sekolah di Sumut, jangan memaksakan anak didik atau orang tua siswa untuk mengikuti acara perpisahan itu. Acara perpisahan itu, sah-sah tapi bukan wajib diikuti oleh anak didik.

"Mewajibkan itu, tidak boleh. Jangan samakan semua kondisi ekonomi orang tua siswa itu. Apa lagi, siswa itu termasuk orang tidak mampu," jelas Haris.

Haris menjelaskan bila orang tua siswa keberatan dengan biaya kegiatan perpisahan tersebut. Bila ada siswa tidak mampu, sekolah yang berinisiatif mengikuti secara gratis.

"Kalau dia ikut, harus digratiskan dan dibuatkan acara diikuti dia, tapi gratis. Jangan pula acara dilaksanakan karena dia tidak punya, tidak boleh ikut. Itu yang salah, dia tidak mampu digratiskan dan dia ikut, itu yang benar," ucap Haris.

Haris mengatakan setiap peristiwa terjadi terkait dengan anak didik, baik di Provinsi Sumut maupun diluar daerah ini. Pihaknya, langsung memberikan imbauan secara lisan dan tertulis kepada sekolah di Sumut.

"Setiap saat kita imbau, kejadian dan terjadi, langsung kita minta (sikapi dengan baik)," tutur Kadisdik Sumut itu.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya