Pemain Gratis Wales Jadi Pemain Terbaik di Perempatfinal

Hal Robson-Kanu rayakan gol ke gawang Belgia
Sumber :
  • UEFA

VIVA.co.id – Hal Robson-Kanu dinobatkan sebagai pemain terbaik, dalam pertandingan perempatfinal Piala Eropa antara Wales dan Belgia, Sabtu dini hari 2 Juli 2016. Tidak ada yang mengenal namanya di pentas internasional, tapi penyerang 27 tahun itu sangat populer di antara suporter Wales.

Wales, Tim Hebat yang Butuh Pengarah Gaya untuk Foto

Dilansir dari the Guardian, Robson-Kanu adalah pemain buangan dari Arsenal, yang pernah membela timnas Inggris U-19. Dia bergabung dengan akademi Arsenal pada usia 10 tahun, dan dilepas lima tahun kemudian. Dia bermain untuk Southend United dan Swindon Town, sebelum bergabung dengan Reading pada 2009.

Robson-Kanu memulai debutnya di Premier League pada 2012, dan telah bermain 228 kali bagi Reading sebelum dilepas gratis pada 2016. Bicara tentang masa kecilnya, Robson-Kanu menyebut ukuran tubuh menjadi alasan Arsenal membuangnya.

Bos Wales Kesal dengan Hasil Imbang

"Saya adalah pemain terkecil dalam skuat. Saya tidak cukup cepat, tidak cukup kuat, atau cukup besar," katanya. Namun, Brendan Rodgers yang ketika itu menjabat direktur akademi Reading, menganggapnya memiliki talenta besar.

Perjalanan karirnya mengalami kemunduran di Reading, setelah mengalami cedera serius dan absen lebih dari setahun. Cederanya berulang setelah pulih, dan dokter menjatuhkan vonis harus absen sangat lama. Total tiga tahun dia absen.

Sempat Unggul, Wales Akhirnya Ditahan Imbang Georgia

"Tapi, saya bangkit dan kembali dengan kondisi lebih kuat. Tinggi badan saya bertambah, dan dengan cepat dianggap sebagai prospek paling cerah Inggris. Itu mengapa saya dipilih untuk timnas U-19 dan U-20," ucap Robson-Kanu.

Selama 11 tahun Robson-Kanu bermain untuk Reading. Dia tidak memiliki keberuntungan seperti Jamie Vardy, yang diangkat Leicester City dari klub amatir dan sukses di Premier League. Namanya populer bagi suporter Wales, setelah pertandingan lawan Israel pada Oktober 2015.

Pendukung Wales menyanyikan namanya hampir di sepanjang pertandingan, karena terpukau dengan penampilannya. Dia tidak memiliki kemampuan teknik membawa bola sambil meliuk-liuk, tapi kerja kerasnya yang dihargai suporter.

Dia bermain seperti tidak mengenal lelah, dan menjadi simbol semangat patriotik Wales. Setelah menjadi pahlawan Wales di Piala Eropa 2016, dengan mencetak gol ke gawang Belgia, bukan tidak mungkin Robson-Kanu dibidik klub Premier League, yang melihatnya bisa bernasib seperti Jamie Vardy yang membawa the Foxes juara musim lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya