Geliat Top Skor ISL

Bomber-bomber Asing Mulai Tancap Gas

Hilton Moreira
Sumber :
  • Bowo Sucipto/Antara

VIVAnews - Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12 belum berjalan setengah musim. Namun persaingan di kalangan bomber sudah mulai terasa. Untuk sementara, striker-striker asing masih mendominasi puncak klasemen pencetak gol terbanyak musim ini.

Dari 10 daftar teratas pencetak gol terbanyak, 7 di antaranya merupakan pemain asing. Duo penyerang asal Sriwijaya FC, Keith Kayamba Gumbs dan Hilton Moreira masih berada di posisi teratas setelah sama-sama mengemas 8 gol dari 8 laga SFC.

Keith Kayamba merupakan pemain berkebangsaan Saint Kitts & Nevis yang telah bermain selama lima musim bersama Laskar Wong Kito. Sebelum bergabung dengan SFC, Kayamba Gumbs sempat menjadi top skor Piala Liga Hong Kong 2005-06. Sayang bersama, SFC, Gumbs belum sekalipun merasakan gelar yang sama. 

Hilton juga merupakan pemain yang sudah lama bergelut di pentas sepak bola tanah air. Karirnya sempat menanjak bersama Deltras Sidoarjo sebelum akhirnya pindah ke Persib Bandung 2008 lalu.

Bersama Maung Bandung, Hilton sempat mencuri perhatian lewat gol-gol yang diciptakannya. Hilton bahkan menjadi pemain asing dengan torehan gol terbanyak di tim Maung Bandung. Hilton mematahkan rekor yang dimiliki Eken Ikenawa dengan 13 gol.

Cedera membuat Hilton absen cukup lama. Penampilannya juga menurun saat kembali memperkuat Maung Bandung pasca pulih dari cedera. Awal musim ini, Hilton kemudian pindah ke SFC. Bersama Laskar Wong Kito, Hilton mulai menemukan kembali ketajamannya.

Hilton dan Kayamba sendiri semakin padu bersama SFC. Saat Laskar Wong Kito menjamu Persiba Balikpapan, Minggu 15 Januari 2012, keduanya kembali berhasil menambah pundi-pundi golnya. Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 5-1 untuk SFC.

Striker asing lainnya yang bersinar adalah, Herman Dzumafo Epandi. Penyerang PSPS ini kembali mencuri perhatian di awal musim 2011-2012 dengan mengemas 6 gol dari tujuh laga PSPS.

Pemain asal Malaysia, Mohd Safee Sali juga mulai menunjukkan ketajamannya. Musim ini striker Pelita Jaya itu menggebrak dengan torehan 5 gol dari 7 laga yang dilakoni timnya. 

Namun Safee tak sendiri di posisi ketiga. Masih ada tiga penyerang lain yang mengoleksi jumlah gol yang sama. Mereka adalah duet striker Persipura, Alberto 'Beto' Goncalves dan Boaz Solossa, serta striker Persisam Samarinda, Christian 'El Loco' Gonzales.

Ketiga pemain ini sudah tidak asing di kancah perburuan gelar top skorer di Indonesia. Beto merupakan top skor Piala Indonesia 2007 dengan koleksi 6 gol.
Sementara dua nama lainnya, Boaz dan Gonzales juga pernah menyandang gelar top skor di pentas ISL.

Bersama Gonzales, Boaz pernah sama-sama menjadi pencetak gol terbanyak musim pertama ISL 2008-09. Boaz kembali menyandang gelar yang sama pada musim 2010-2011. Sedangkan El Loco sebelumnya adalah penyandang top skorer dalam 4 musim Liga Indonesia secara berturut-turut (mulai musim 2003-04).

"Persaingan menuju top skor masih cukup panjang. Masih ada waktu bagi Gonzales untuk membuktikan ketajamannya," kata Pelatih Persisam, Daniel Roekito, Minggu 15 Januari 2012.

Menurut Daniel, El Loco sejauh ini belum menemukan performa terbaiknya. Penampilan pemain naturalisasi itu tidak maksimal karena tandemnya, Ronald Fagundez juga sedang tidak dalam kondisi terbaiknya. Namun Daniel yakin, El Loco masih mampu meramaikan persaingan gelar top skor musim ini.

"Saya kenal Gonzales sudah lama. Saat dulu dia tandem dengan Ronald Fagundez, dia pemain hebat dengan jumlah gol terbanyak. Saat ini kami mencoba kembali menduetkan mereka," kata Daniel.

"Memang penampilan Fagundez sedikit menurun pasca cedera. Namun bukan hanya dia yang bisa menyokong Gonzales di lini depan. Jadi masih ada waktu bagi dia untuk membuktikan kehebatannya."

Pemain naturalisasi lainnya yang bersinar di ISL awal musim ini adalah Greg Nwokolo. Bersama Pelita, Greg sudah mengoleksi 4 gol. Torehan ini juga diukir oleh penyerang Persiwa,  Foday Edy Boakay dan penyerang Gresik United, James Koko Lomell.

Mengenai dominasi pemain asing di perburuan gelar top skor awal musim ini, menurut Daniel bukan hal yang mengejutkan. Sebab menurutnya, keberanian klub dalam menurunkan pemain lokal menurun seiring kehadiran pemain-pemain asing ke Indonesia.

Hal ini sebenarnya bisa dikurangi dengan membatasi kuota pemain asing yang boleh memperkuat klub. "Imbasnya pada pemain lokal itu sendiri. Mereka akan semakin kehilangan panggung untuk mengembangkan potensi mereka," kata Daniel. 

"Jika saya memiliki dua orang pemain asing dan satu talenta lokal yang mempunyai potensi, lalu melihat tuntutan klub untuk menang, melihat antusiasme penonton yang terlanjur mengidolakan pemain asing tersebut, tentu siapapun tidak akan mengambil resiko untuk menurunkan pemain lokal. Itulah permasalahannya."

Menpora Berharap Piala Kemerdekaan Bergulir Sebelum Ramadhan

Persib Dukung Penuh Rencana PT Liga Gelar ISC

Turnamen ini berdasarkan kesepakatan 18 klub ISL.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2016