Milan Vs Juve, Laga Penentu Scudetto

Pemain AC Milan Clarence Seedorf (kanan) dan pemain Juventus Arturo Vidal
Sumber :
  • REUTERS/Giorgio Perottino

VIVAbola - Laga penentu Scudetto. Ya, pertemuan AC Milan melawan Juventus di San Siro, Sabtu 25 Februari waktu setempat (Minggu dini hari WIB), bisa menentukan siapa yang akan menjadi jawara di Italia musim ini.

Serie A memang baru akan memasuki pekan ke-25, dan masih akan bergulir hingga Mei mendatang. Namun, baik AC Milan dan Juventus tidak bisa menutup mata kalau pertemuan keduanya di San Siro akhir pekan ini sangat menentukan peluang mereka merebut Scudetto.

Meraih tiga poin sangat krusial bagi kedua tim, terlebih Milan (50 poin) dan Juventus (49 poin) hanya terpisah satu poin di puncak klasemen. Milan lebih sedikit dalam tekanan, pasalnya sang tamu memiliki satu pertandingan lebih banyak.

Pada pertemuan pertama di Turin, 2 Oktober silam, Juventus sukses menekuk Milan 2-0 lewat sumbangan dua gol Claudio Marchisio. Dan Milan patut waspada, pasalnya tim asuhan Antonio Conte tersebut memiliki tren positif jika menghadapi tim papan atas musim ini.

Juventus juga berhasil menundukkan Milan 2-1 di San Siro pada leg pertama semifinal Coppa Italia, 8 Februari lalu. Dua gol La Vecchia Signora dicetak Martin Caceres, sedangkan gol Milan diciptakan Stephan El Shaarawy.

Diincar 2 Raksasa Italia, Isco Dibanderol Madrid Rp733 M

Tanpa Ibra

Ketajaman Milan dipastikan berkurang saat menghadapi Juventus. Pasalnya, I Rossoneri tidak bisa memainkan bomber mereka, Zlatan Ibrahimovic. Striker internasional Swedia itu masih harus menjalankan satu kali lagi larangan bermain karena tindakannya menampar pemain Napoli, Salvatore Aronica.

Pihak Milan berusaha mengajukan banding agar sanksi Ibrahimovic dikurangi, namun banding tersebut ditolak mentah-mentah oleh Lega Calcio. Praktis, pelatih Massimilano Allegri tinggal menggantungkan harapan ke Alexandre Pato, Robinho, Stephan El Shaarawy dan Maxi Lopez.

Lini depan Milan memang sangat bergantung kepada Ibrahimovic musim ini, dengan torehan 15 gol dari 19 pertandingan. Sedangkan striker I Diavolo Rosso lainnya kurang garang di lini pertahanan lawan.

Robinho hanya mencetak empat gol dari 19 laga, Pato hanya mampu menyarangkan satu gol dari sepuluh penampilan. El Shaarawy, yang lebih sering menjadi cadangan, mencetak dua gol dari 13 laga. Sedangkan striker anyar Maxi Lopez, baru mencetak satu gol dari empat pertandingan.

Dengan absennya Ibrahimovic, maka Allegri kemungkinan besar akan memainkan Robinho dengan Pato di lini depan. Musim ini Pato sedang mengalami masa-masa sulit, namun Robinho yakin striker yang dijuluki 'Si Bebek' itu bisa menggantikan peran Ibrahimovic.

"Dia (Pato) fenomena. Ada masanya Anda bermain buruk, itu juga terjadi kepada saya. Tapi, pelatih Allegri memberi saya kepercayaan diri, dan saya mampu tampil bagus lagi," ujar Robinho seperti dilansir Football Italia.

Faktor Andrea Pirlo


Juventus datang ke San Siro dengan senjata khusus dalam diri Andrea Pirlo. Gelandang kelahiran 19 Mei 1979 itu menjelma menjadi roh permainan Juventus sejak didapat dari Milan dengan gratis awal musim ini.

Permainan Pirlo memang sedikit menurun dalam beberapa pertandingan terakhir, namun saat Juventus mengalahkan Catania 3-1, akhir pekan lalu, gelandang internasional Italia itu tampil impresif. Pirlo mencetak satu gol dan menjadi kreator dua gol yang diciptakan Giorgio Chiellini dan Fabio Quagliarella.

"Pirlo adalah pemain yang benar-benar mengubah Juventus. Dia telah menjadi sosok yang luar biasa dan pemain yang fantastis. Kami tidak punya pemain seperti Zlatan Ibrahimovic, tapi dapat menutupi dengan determinasi kami dan keinginan untuk menang," tegas Chiellini.

Keputusan Milan melepas Pirlo ke Juventus juga dikritik Carlo Ancelotti. Mantan pelatih Juventus dan Milan itu menilai I Diavolo Rosso telah melakukan kesalahan dengan melepas Pirlo.

"Saya tidak akan pernah melepas dia (Pirlo). Atau setidaknya saya hanya akan melepasnya ke Chelsea atau PSG, tempat di mana saya melatih," cetus Ancelotti.

Bukan Laga Penentu


Meski perebutan Scudetto sudah mengerucut ke dua tim, Juventus dan Milan, namun pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, tidak menganggap pertemuan kedua tim akhir pekan ini sebagai laga penentu Scudetto.

"Bagi saya, terlalu dini untuk mengatakan ini akan menjadi laga penentuan. Kedua tim masih akan berjuang meraih juara hingga akhir musim," ujar Prandelli seperti dikutip dari Football Italia.

Meski menganggap laga di San Siro akan berlangsung menarik. "Laga ini akan berjalan seimbang, di mana Milan akan berusaha mengurangi kecepatan dan tetap menguasai bola. Di sisi lain, Juventus akan berupaya mempercepat pergerakan. Transisi adalah kunci penting dalam laga ini," tegasnya.

Juventus sendiri saat ini masih mempertahankan rekor tidak pernah terkalahkan dari 23 laga. Jika mampu mempertahankan rekor tersebut hingga akhir musim, maka I Bianconeri akan menyamai rekor Milan pada musim 1991/1992 yang merebut Scudetto tanpa terkalahkan.

Juventus Tak Menikmati Untung Besar dari Penjualan Pogba
Gelandang Manchester United, Paul Pogba

Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus

Juve masih bertanggung jawab atas kebutuhan Pogba.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016