Sumber :
- REUTERS / Eric Gaillard
VIVA.co.id
- Babak 16 besar Liga Champions lagi-lagi menjadi momok bagi Arsenal. The Gunners kembal tersingkir di babak ini. Kali ini giliran AS Monaco yang menghentikan langkah The Gunners.
Tampil di Stade Louis II, Arsenal mengusung target kemenangan 3-0 demi menghapus 'kutukan' babak 16 besar. Arsenal berhasil unggul 2-0 berkat gol yang dilesakkan Olivier Giroud di menit 36 dan Aaron Ramsey di menit 79.
Sayang, gol ketiga yang dicari Arsenal tak kunjung datang. Meski agregat sama kuat 3-3, The Gunners dipastikan tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang. Sebelumnya, tim asal London Utara ini kalah 1-3 di Emirates Stadium.
Ini membuat Arsenal harus gagal di babak 16 besar dalam lima musim berturut-turut. Namun, kegagalan kali ini terasa lebih menyakitkan. Apalagi, yang menyingkirkan mereka 'hanyalah' tim sekelas AS Monaco.
Dalam 4 musim sebelumnya, lawan tangguh selalu dihadapi The Gunners. Tersingkir dari tim sekelas AC Milan, Barcelona, dan dua kali melawan Bayern Munich masih bisa dimaklumi. Hal tersebut diakui gelandang Arsenal, Aaron Ramsey.
"Saya pikir begitu. Kami selalu bermain melawan Bayern Munich, Barcelona, dan tim seperti itu. Bukannya tidak menghormati Monaco, tapi kami pikir memiliki peluang sangat bagus untuk lolos," ungkap Ramsey pada ITV .
Musim 2012-13
Musim 2014-15
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Gila, Ini Format Baru Liga Champions!
Tampil di Stade Louis II, Arsenal mengusung target kemenangan 3-0 demi menghapus 'kutukan' babak 16 besar. Arsenal berhasil unggul 2-0 berkat gol yang dilesakkan Olivier Giroud di menit 36 dan Aaron Ramsey di menit 79.
Sayang, gol ketiga yang dicari Arsenal tak kunjung datang. Meski agregat sama kuat 3-3, The Gunners dipastikan tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang. Sebelumnya, tim asal London Utara ini kalah 1-3 di Emirates Stadium.
Ini membuat Arsenal harus gagal di babak 16 besar dalam lima musim berturut-turut. Namun, kegagalan kali ini terasa lebih menyakitkan. Apalagi, yang menyingkirkan mereka 'hanyalah' tim sekelas AS Monaco.
Dalam 4 musim sebelumnya, lawan tangguh selalu dihadapi The Gunners. Tersingkir dari tim sekelas AC Milan, Barcelona, dan dua kali melawan Bayern Munich masih bisa dimaklumi. Hal tersebut diakui gelandang Arsenal, Aaron Ramsey.
"Saya pikir begitu. Kami selalu bermain melawan Bayern Munich, Barcelona, dan tim seperti itu. Bukannya tidak menghormati Monaco, tapi kami pikir memiliki peluang sangat bagus untuk lolos," ungkap Ramsey pada ITV .
"Tapi, kami malah memberikan tugas yang sangat sulit usai laga pertama. Kami tampil sangat bagus dan hampir saja berhasil," lanjut pemain asal Wales tersebut.
Hal senada juga diungkapkan manajer Arsenal, Arsene Wenger. "Ya (ini cara tersingkir paling menyakitkan), saya tidak menyamakannya dengan musim-musim sebelumnya. Saya sangat kecewa kami tersingkir malam ini. Tapi banyak hal berharga yang bisa didapat," dia menambahkan.
Wenger juga menyebut tersingkirnya Arsenal di musim ini, tidak bisa dibandingkan dengan sebelumnya. Sebab, hasil buruk ini lebih dikarenakan kekalahan yang mereka dapat pada leg pertama di Emirates Stadium.
Setengah frustrasi, Wenger bahkan menilai Arsenal perlu mencoba tampil di Liga Europa. Sebab, di Liga Champions Arsenal beberapa kali mentok di 16 besar.
"Mungkin, kami lebih baik tidak tersingkir seperti ini dan tampil di Liga Europa. Kami mungkin memiliki peluang menang lebih besar," ucap Wenger.
Monaco Bergembira
Berbeda dengan Arsenal yang bersedih, Monaco kini tengah bergembira. Apalagi, sejak awal tak ada yang memprediksi Les Rouges et Blancs bisa melaju hingga sejauh ini.
"Kami pantas lolos. Kami menang 3-1 di laga tandang di leg pertama. Sementara, Arsenal hanya bisa menang 2-0 hari ini, sehingga kami pantas lolos," kata pelatih Monaco, Leonard Jardim seperti dilansir
Soccerway
.
"Buat saya, ini kali pertama merasakan perempatfinal Liga Champions. Di undian babak perempatfinal, semua tim yang lolos pasti ingin menghadapi Monaco," lanjutnya.
Usai laga melawan Arsenal, sengaja tidak menjabat tangan Wenger. Pelatih asal Portugal ini tak senang dengan perlakuan Wenger di leg pertama.
“Memang benar, di leg pertama saya berniat untuk menyalaminya. Namun, Wenger tak mau memberikan selamat atas kemenangan kami. Ia pun enggan menjabat tangan saya,” kata Jardim seperti dilansir
Daily Mai
l.
“Oleh karena itu, meskipun Monaco telah berjuang habis-habisan, saya putuskan saya tidak mau memberikan salam padanya. Saya rasa (dia) itu kurang sopan, ” sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Jardim mengatakan bila timnya pantas untuk merayakan keberhasilan mereka melaju ke perempatfinal. Dia juga menilai seharusnya Arsenal lebih menghormati Monaco dan tidak memandang remeh.
“Saya pikir begitu. Saya kira kami pantas merayakan keberhasilan ini. Arsenal seharusnya memberikan rasa hormat pada kami. Saat undian digelar, saya yakin Arsenal gembira bertemu dengan kami karena dinilai tim terlemah,” katanya
Berikut 'kutukan' Arsenal di babak 16 besar:
Musim 2010-11
Leg 1: Arsenal 2-1 Barcelona
Leg 2: Barcelona 3-1 Arsenal
Barcelona lolos agregat 4-3
Musim 2011-12
Leg 1: AC Milan 4-0 Arsenal
Leg 2: Arsenal 3-0 AC Milan
AC Milan lolos, agregat 4-3
Musim 2012-13
Leg 1: Arsenal 1-3 Bayern Munich
Leg 2: Bayern Munich 0-2 Arsenal
Agregat 3-3, Bayern Munich lolos unggul agresivitas gol tandang
Musim 2013-14
Leg 1: Arsenal 0-2 Bayern Munich
Leg 2: Bayern Munich 1-1 Arsenal
Bayern Munich lolos, agregat 3-1
Musim 2014-15
Leg 1: Arsenal 1-3 AS Monaco
Leg 2: AS Monaco 0-2 Arsenal
Agregat 3-3, AS Monaco lolos unggul agresitivitas gol tandang
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
"Tapi, kami malah memberikan tugas yang sangat sulit usai laga pertama. Kami tampil sangat bagus dan hampir saja berhasil," lanjut pemain asal Wales tersebut.
