Mimpi Bayern & Guardiola: Bundesliga Sudah, Saatnya Eropa

Pep Guardiola
Sumber :
  • REUTERS/Michael Dalder
VIVA.co.id
5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?
- Pep Guardiola semakin menasbihan diri sebagai salah satu pelatih top dunia melihat aksinya dalam musim kedua membesut Bayern Munich. Treble winner di depan mata sang raksasa Bundesliga.

Gila, Ini Format Baru Liga Champions!

Perpindahan tongkat estafet pelatih Die Roten dari Jupp Heynckess ke Guardiola terhitung berjalan mulus. Gelar Bundesliga berhasil diamankan pada musim perdananya. Namun, penampilan Bayern menanjak pada musim kedua.
Rangkuman Momen-momen Penting Duel Liverpool Vs Villarreal


Di kancah Bundesliga, penampilan Bayern patut diacungi jempol. Dominan sejak pekan pertama dan sudah berhasil merebut gelar juara saat musim masih menyisakan empat pertandingan.

Kemenangan 1-0 atas Herta Berlin akhir pekan kemarin membawa Thomas Mueller cs meraup 79 poin atau unggul 15 poin atas runner-up klasemen, Wolfsburg, yang malah kalah 0-1 atas Borussia Monchengladbach dalam laga hari Minggu, 26 April 2015.

Dengan hasil ini, Bayern bersama Guardiola berhasil amankan gelar juara Jerman keduanya secara beruntun. Musim lalu, bahkan Die Roten menang dengan sisa laga masih tujuh buah. Dominasi kembali terlihat.


Meski terlihat mudah, Guardiola mengakui kalau timnya harus bekerja ekstra keras usai tampil di Liga Champions tengah pekan kemarin. "Tim saya menakjubkan. Saya benar-benar bangga pada pemain saya, karena tidak mudah usai Liga Champions," ujar sang pelatih, seperti dilansir dari Bild.


"Kami harus tampil sampai titik penghabisan, setiap pertandingan adalah kejutan terhadap sistem kami. Tantangan besar ada di depan. Kami sudah hampir juara, jadi kami harus konsentrasi juga kompetisi lain," tambahnya.


Ya, Bayern memang akan menghadapi sejumlah laga penting lainnya dalam misi merebut trigelar musim ini. Sudah saatnya, Guardiola mengatur cara memecahkan gaya bermain lawan yang sudah mulai beradaptasi dengan gaya tiki-taka ala Die Bavarians.


Ambisi mengulang sukses Heynckess dua musim lalu itu akan dihalangi oleh Borussia Dortmund pada babak semifinal. Aroma rivalitas Der Klassiker bakal membuat perjalanan Bayern menuju trofi gelar juara ke-18 di DFB-Pokal sepanjang sejarah semakin berliku.


Guardiola pun memilih untuk menutup mata dari pertandingan Wolfsburg melawan Monchengladbach dan memilih untuk lebih fokus ke pertandingan hari Selasa besok melawan Dortmund.


"Saya tidak akan menonton pertandingan Wolfsburg, saya akan menonton siaran ulang Dortmund karena kami akan melawan mereka di DFB-Pokal," tegasnya usai kemenangan atas Herta Berlin.


Kalau menilik posisi di klasemen dan rekor pertemuan musim ini, Bayern tentu lebih dijagokan dari Dortmund. Namun, ambisi memberikan gelar terakhir pada Juergen Klopp patut diwaspadai.


Reuni Guardiola dengan Barcelona


Selain dua trofi lokal yang punya peluang besar untuk direbut, Bayern masih memiliki satu lagi gelar yang begitu diincar yaitu Liga Champions. Dalam beberapa musim, trofi ini begitu dekat namun selalu gagal direbut oleh mereka.


Musim ini, Guardiola harus melalui laga yang cukup berat di semifinal Liga Champions. Pelatih asal Spanyol ini akan bertemu dengan mantan klub yang telah membesarkan namanya, Barcelona.


Ini tentu menjadi laga emosional jika melihat bagaimana kiprah Guardiola saat menjadi pelatih Barcelona. Di Liga Champions, Guardiola bahkan sukses 2 kali menjadi juara.


Setelah mencapai prestasi yang luar biasa bersama Blaugrana, Guardiola akhirnya memutuskan keluar pada 2012 lalu. Sempat menganggur, pria 44 tahun ini akhirnya memilih Bayern sebagai pelabuhan berikutnya.


Semifinal Liga Champions musim ini menjadi reuni pertama bagi Guardiola. Tentu, perasaan campur aduk tengah dirasakan oleh pelatih yang pernah menangani Brescia tersebut.


"Semua orang mengerti seberapa spesial laga ini buat saya, buat Thiago (Alcantara) dan untuk staf saya. Barcelona adalah hidup kami," kata Guardiola seperti dikutip Marca.


Guardiola mengakui, kehadirannya di Bayern tak lepas dari kesuksesannya di Barcelona. Dia tak bisa membantah hal tersebut. "Saya tak akan mengatakan hal yang buruk soal mantan tim atau pemain saya. Saya memenangkan banyak hal dengan mereka," tambah pria 45 tahun tersebut.


Menariknya, Bayern memiliki rekor fantastis di pertemuan terakhir melawan Barcelona. Itu terjadi di semifinal Liga Champions 2013. Kala itu, Bayern secara mengejutkan menang dengan agregat 7-0 melawan Barca.


Meski begitu, Guardiola kembali menegaskan kalau mentalitas dan filosofi Barcelona tidak berubah walaupun sudah berganti pelatih sebanyak dua kali.


"Barca masih yang terbaik. Sudah pasti, Barca berpeluang menjadi salah satu calon lawan kami. Dan tidak jadi masalah jika kami ternyata harus bertemu mereka," kata Guardiola soal Barcelona.


Kami membutuhkan tenaga semua pemain untuk mengalahkan Barca. Percaya saya, mereka tim yang sangat kuat." imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya