Madrid Menantang Catatan dan Sejarah Buruk

Para pemain Juventus dalam pertandingan Liga Champions
Sumber :
  • REUTERS/Giorgio Perottino
VIVA.co.id
5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?
- Santiago Bernabeu malam nanti Rabu, 13 Mei 2015, atau Kamis dini hari waktu Indonesia akan menjadi arena yang dipenuhi ketegangan. Dua raksasa Eropa, Real Madrid dan Juventus akan saling gempur demi merebut satu tiket laga pamungkas Liga Champions.

Gila, Ini Format Baru Liga Champions!

Tugas yang berat bagi kedua kubu. Untuk Madrid, mereka wajib meraih kemenangan bila ingin melaju. Sedangkan Juventus yang unggul 2-1 di leg pertama, memang cuma membutuhkan hasil imbang. Tapi kembali harus diingat, kubu Merengues akan didukung penuh oleh publiknya sehingga bisa dipastikan mereka bakalan tampil habis-habisan.
Rangkuman Momen-momen Penting Duel Liverpool Vs Villarreal


Berbicara tentang kans. Bila mengacu ke sejarah, Juventus bisa sedikit lega. Pasalnya data yang ada memihak pada mereka.

Sebagai pembuka, sepanjang penampilan di Liga Champions, Madrid belum pernah lolos dari semifinal setelah kalah di pertemuan pertama. Selain itu, dalam kompetisi ini juga tercatat bahwa dari 567 duel awal yang berakhir dengan skor 2-1, hanya 49 persen yang berhasil melakukan
comeback.

Senyum Juventus pun semakin mengembang ketika menyimak fakta bahwa mereka tak pernah tersingkir dari kompetisi Eropa ketika sudah memimpin 2-1 di pertemuan pertama. Catatan lain, hanya 6 dari 25 tim Italia yang gagal melaju di Liga Champions saat sudah unggul 2-1 di leg pembuka.


Madrid menantang sejarah

Bukan Madrid namanya jika memilih pasrah. Apalagi itu hanyalah sebuah catatan di atas kertas. Pertarungan sebenarnya terjadi di lapangan hijau. Mereka masih bisa menentang sejarah.


Carlo Ancelotti selaku pelatih, dalam konfrensi pers jelang pertandingan menyatakan tujuan Madrid masih sama, mengukir sejarah baru sebagai tim pertama yang sanggup mempertahankan trofi 'SiĀ  Kuping Besar' sekaligus menyempurnakanya dengan
Undecima.


"Tim kami masih fokus. Kami punya hasrat meraih kemenangan dan lanjut ke final. Kami ingin menulis sejarah baru karena selama ini belum ada yang mampu mempertahankan gelar di kompetisi ini," kata Ancelotti.


"Sejarah mungkin tak berpihak, tapi kami akan melakukan segalanya untuk menang. Madrid harus selalu menjaga konsentrasi," sambungnya.


Sementara kubu Juventus, melalui allenatore Massimiliano Allegri juga mengumbar keyakinan untuk dapat lolos ke partai pamungkas.


"Kami harus fokus dan melakukan layaknya itu adalah pertandingan terbesar tahun ini. Kami akan mencoba mengamankan keunggulan di Madrid. Tentu tak mudah, tapi pertandingan ini bisa mengantar kami ke final secara tak terduga," seru Allegri.


Adu strategi


Meski sama-sama memendam ambisi, baik Madrid maupun Juventus tak mau gegabah menghadapi laga penentu nanti. Keduanya mengaku sudah mempersiapkan strategi khusus.


Dari kubu Madrid, bek kanan Dani Carvajal memberi sedikit bocoran. Menurutnya cara terbaik menghadapi Juventus adalah tetap bermain tenang.


"Kami harus tetap tenang, sabar dan tak menggila. Kami tahu seperti apa pertandingan selama 90 menit. Kami harus membuat mereka menderita tanpa penguasaan bola," kata Carvajal.


Carvajal menuturkan, Madrid harus belajar dari pertandingan di Turin. Dia juga menekankan, timnya harus tetap tenang, bersabar dan menekan mereka, jika ingin menguasai pertandingan.


"Kami tak boleh membuat kesalahan dalam memberikan umpan mudah di situasi yang simpel. Itu akan memberikan mereka kehidupan," kata Carvajal.


Sedangkan Juventus menyatakan sama sekali tak menjadikan hasil imbang sebagai opsi. Bek Giorgio Chiellini menegaskan timnya wajib mencetak gol di pertandingan itu.


"Kami tak bisa keluar dan bermain untuk hasil imbang 0-0. Kami harus menyakiti mereka dengan serangan balik dan memberikan 110 persen kekuatan kami," kata Chiellini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya