Kado Pahit Perpisahan Steven Gerrard dengan Anfield

Steven Gerrard
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Usai Liverpool, Giliran Man Utd Kena Ejek Negara Rangking Terbawah FIFA
- 16 tahun lebih berkarier, Steven Gerrard akhirnya memainkan pertandingan terakhir di Anfield, dengan mengenakan kostum Liverpool. Sayangnya, rencana kemenangan sebagai kado perpisahan untuk sang legenda berakhir tragis.

Klopp Siap Beri Bantuan untuk Arne Slot Jika Latih Liverpool
Menjamu Crystal Palace pada Minggu 17 Mei 2015 malam WIB, The Reds awalnya bermain dengan terstruktur, sesuai arahan sang manajer, Brendan Rodgers. Bahkan, Liverpool unggul lebih dulu 1-0 pada menit 26, lewat aksi Adam Lallana.

Mohamed Salah Rahasiakan Penyebab Ribut dengan Klopp
Namun, The Eagles mampu menyamakan kedudukan beberapa menit sebelum turun minum, lewat tendangan bebas Jason Puncheon. Dan, dua gol tambahan dari Wilfried Zaha dan Glenn Murray akhirnya benar-benar merusak pesta perpisahan Gerrard.

Liverpool tumbang 1-3, dan mereka dipastikan tak bakal mungkin menggeser Manchester United di peringkat 4, demi satu tiket Liga Champions. Satu penurunan pencapaian, mengingat pada musim lalu mereka sempat bersaing untuk titel Premier League.

Meski hasil pertandingan tak sesuai dengan harapan, Gerrard tetaplah Gerrard. Dia meninggalkan Liverpool, menuju klub Major League Soccer (MLS), LA Galaxy, dengan membawa segudang rasa cinta dari Liverpudlian, yang tak akan pernah padam.

Usai pertandingan, Gerrard, yang emosional, dielu-elukan Liverpudlian yang memadati Anfield. Meski gagal mempersembahkan titel Premier League, sejak masuk ke tim senior pada 1998, Gerrard, bagaimanapun adalah Liverpool. Dan Liverpool adalah Gerrard.

Meninggalkan Liverpool dan Anfield, Gerrard tak bisa menutupi kepedihannya. Dikatakannya, dia pasti bakal merindukan momen-momen luar biasa, di antaranya, bagaimana para Liverpudlian menggemakan "You'll Never Walk Alone" di Anfield.

"Rasanya sangat aneh. Saya merasa takut saat ini. Alasannya adalah saya akan merasa sangat kehilangan," kata Gerrard, pemain Liverpool bernomor punggung 8 yang bakal paling dikenang, sebagaimana dinukil dari Daily Star.

"Saya mencintai setiap menit di sini. Saya benar-benar merasa hancur karena tak akan bermain di hadapan suporter ini lagi," sambung pemain kelahiran Whiston, Merseyside, dengan nama lengkap Steven George Gerrard tersebut.

Sementara itu, Rodgers menuturkan bahwa apapun yang terjadi, dukungan untuk Gerrard dari para Liverpudlian bakal sama sampai kapanpun. Sedangkan mengenai jalannya pertandingan kontra Palace, manajer asal Irlandia Utara itu menyoroti lini pertahanan.

"Steven menjalani perpisahan yang indah, dan dia mengerahkan segalanya sampai akhir. Dukungan yang dia dapat begitu brilian. (Perpisahan di Anfield) fantastis bagi dia dan keluarga," ujar Rodgers, sebagaimana dinukil dari Liverpool Echo.

"Tapi, kami menampilkan pertahanan yang menyedihkan dan mendapat hukuman pada akhir babak pertama. Di babak kedua, kami juga tak bertahan dengan baik. Penyerang mereka menghadirkan masalah demi masalah dan kami tak bisa mengatasinya," sambungnya.

Statistik 16+ tahun Steven Gerrard bersama Liverpool

Gerrard memulai debut di  Premier League pada 29 November 1998, ketika Liverpool berhadapan dengan Blackburn Rovers. Dia menjadi pengganti Vegard Heggem. Dan pada musim itu, Gerrar tampil 13 kali mengisi posisi kapten Jamie Redknapp yang cedera.

Dia juga beberapa kali pernah dicoba sebagai gelandang sayap. Namun, posisi terbaiknya tentu adalah gelandang tengah. Dan lewat posisi tersebut lah Gerrard kemudian menjelma menjadi pemain tak tergantikan, baik di level klub maupun di Timnas Inggris.

2001 menjadi tahun pertama Gerrard memberi titel untuk Liverpool, di mana dia membawa The Reds menjuarai tiga kompetisi sekaligus, Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA. Tak cuma itu, di tahun yang sama, dia juga memberi titel Piala Super Eropa.

Seiring kian matangnya permainan Gerrard, Liverpool pun dibawanya meraih sejumlah trofi lain. Di antaranya Piala Liga pada 2003 dan 2012, juga Piala FA pada 2006. Tapi yang paling luar biasa tentunya, Liga Champions pada 2005, lewat final dramatis kontra AC Milan.

Sayangnya, Gerrard gagal memberi satupun gelar di kancah Premier League. Musim lalu, The Reds nyaris melakukannya, namun tragedi Gerrard terpeleset di markas Chelsea, Stamford Bridge membuat segalanya buyar. Mahkota juara pun jatuh ke Manchester City.

Dikutip dari Soccerway, ada sejumlah catatan menarik Gerrard selama membela Liverpool, yang tertuang dalam angka. Salah satunya, dia menjadi pemain ketiga dalam sejarah Liverpool, yang memiliki jumlah bermain paling banyak.

Gerrard telah tampil sebanyak 709 kali selama membela Liverpool. Dan, jumlah tersebut hanya kalah dari dari dua legenda The Reds, Ian Callaghan (857 kali) dan Jamie Carragher (737). Hal itu menunjukkan seberapa vitalnya peran Gerrard di tim, setiap musimnya.

Meski berposisi sebagai gelandang, Gerrard memiliki akurasi dan kekuatan tendangan yang luar biasa. Tak heran, hingga saat ini sudah 185 gol dia ciptakan untuk Liverpool. Gerrard berada di posisi 5 di atas Robbie Fowler, Kenny Dalglish dan Michael Owen.

115 adalah jumlah klub yang pernah dihadapai Gerrard dalam karirnya bersama Liverpool, lebih dari 16 tahun. Kemudian, dia mencetak 40 gol di kompetisi Eropa, rekor untuk Liverpool. Itu termasuk gol sundulannya ke gawang AC Milan di final Liga Champions 2005.

Saat ini, total sembilan trofi yang telah dipersembahkannya untuk Liverpool. Dengan rincian 3 Piala Liga, 2 Piala FA, 2 Piala Super Eropa, 1 Piala UEFA (kini Liga Europa), dan 1 Liga Champions. Sekali lagi, hanya satu yang kurang, Premier League.

Gerrard pun terbukti sebagai pemain yang kurang beruntung di Premier League. Pasalnya, ketika dia menjadi bagian dari tim, sudah tiga kali The Reds menjadi runner-up. Dia hanya meraih predikat "nyaris" dan belum pernah merebut gelar ini.

Dan, dalam 16 tahun lebih kariernya di Liverpool, Gerrard pernah bermain bersama sejumlah nama hebat. Dan, tim manakah yang terbaik baginya?Jawabannya adalah pada musim 2007-08, ketika The Reds masih diperkuat Fernando Torres dan Javier Mascherano.

"Mungkin saat Fernando Torres di sini (yang terbaik). Saat itu, kami juga memiliki (Javier) Mascherano dan Alonso. Banyak pemain bagus yang ketika itu menjadi tulang punggung tim," kata pemain yang mengoleksi 114 caps bersama Timnas Inggris itu.

Gerrard juga menuturukan bahwa tim pada 2013-14, yang saat itu dihuni Luis Suarez, memiliki kehebatan. Namun sayangnya, kegagalan jelang berakhirnya musim berujung gagalnya dia meraih trofi pertama di kancah Premier League.

"(Musim lalu), kami memiliki tim bagus dan sudah sangat dekat dengan titel. Tapi saya pikir, performa tim bergantung pada Luis Suarez, Daniel Sturridge, dan Coutinho," ucap Gerrard, sebagaimana dinukil dari Sports Mole, Minggu, 17 Mei 2015.

"Kami melaju dengan bagus, tapi itu juga (dipengaruhi) dengan fakta kami tak bermain di Eropa. Jadi, kami bisa menekan (di kompetisi domestik) sehingga menjadi tim tangguh," lanjut pemain 34 tahun dengan nama lengkap Steven George Gerrard tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya