Kualifikasi Piala Eropa 2016

Melejitnya Tim Eropa Timur di Kualifikasi Piala Eropa 2016

Pemain Republik Ceko merayakan gol ke gawang Latvia
Sumber :
  • REUTERS/Ints Kalnins
VIVA.co.id
Draxler Terancam Tak Ikut ke Piala Eropa 2016
- Banyak kejutan terjadi sepanjang putaran kualifikasi Piala Eropa 2016. Tim-tim besar banyak yang kesulitan, sementara tak sedikit pula negara kecil yang melejit prestasinya.

Timnas Prancis Tanpa Benzema di Piala Eropa 2016

Tak cuma mengancam posisi para raksasa, beberapa negara kecil justru sudah memastikan diri lolos ke putaran final yang akan digelar di Prancis. Islandia adalah salah satunya.
Cedera, Kiper Timnas Italia Batal Ikut ke Piala Eropa 2016


Negara ini telah mengejutkan penjuru Eropa dengan performanya selama babak kualifikasi. Islandia dipastikan lolos menemani Republik Ceko. Sementara ini, mereka ada di peringkat pertama klasemen Grup A dengan koleksi poin yang sama dengan Ceko, 19.

Kejutan bukan berkisar dengan banyaknya tim kecil yang lolos. Dalam kualifikasi kali ini, negara-negara asal Eropa Timur mampu menunjukkan dominasinya.

Ceko menjadi motor kebangkitan sepakbola Eropa Timur. Mereka lolos usai mengalahkan Latvia dengan skor 2-1 di Skonto Stadium, Riga, Minggu 6 September 2015.

Skuad Ceko di kualifikasi Piala Eropa kali ini memang minim bintang. Tercatat, cuma Petr Cech saja yang bermain untuk klub papan atas, Arsenal. Bahkan, dari 23 pemain yang ada, 15 di antaranya berlaga di liga domestik.


Pelatih Ceko, Pavel Vrba, justru menilai hal ini sebagai sebuah keuntungan baginya. Minimnya bintang di dalam skuadnya membuat Vrba tak mengalami kesulitan saat mencoba menyatukan tim. Vrba tak perlu repot-repot untuk mengendalikan ego para pemainnya demi membentuk tim yang solid.


"Sekitar 10-15 tahun yang lalu, kami punya pemain-pemain yang tampil di liga top Eropa. Situasi saat ini berbeda. Kami hanya punya sedikit pemain yang terkenal. Namun, ini membuat saya lebih senang, bisa berprestasi dengan pemain yang kurang terkenal," kata Vrba seperti dikutip situs resmi UEFA.


Kelolosan Ceko, menurut Vrba, juga didasarkan atas faktor keberuntungan. Dia sama sekali tak menyangka, tim sekelas Belanda bisa terseok-seok di putaran kualifikasi.


"Saya senang bisa mencapai tujuan kami," ujar Vrba.


Rumania Siap Menyusul


Selain Ceko, Rumania siap melaju ke Prancis. Posisi mereka kini tengah diuntungkan.


Bermain imbang melawan Yunani tanpa gol, Senin 7 September 2015, Rumania kini nyaman berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup F. Mereka cuma butuh satu kemenangan dari dua laga sisa demi memastikan diri lolos ke Prancis.


Sama halnya dengan Ceko, posisi Rumania juga didukung hasil lain dari laga di Grup F. Hasil imbang yang diraih Irlandia Utara dan Hungaria memperbesar peluang mereka lolos otomatis ke putaran final.


"Jika Hungaria yang menang, tekanan terhadap kami pasti akan meningkat. Jadi, sangat bagus saat Irlandia Utara bisa menyamakan skor. Dengan begini, kami tetap menjadi favorit untuk lolos. Langsung, tidak melalui fase play-off," ujar kiper Rumania, Ciprian Tatarusanu.


Tampil begitu baik di kualifikasi, bukan berarti Rumania tanpa kelemahan. Kapten tim, Razvan Rat, menganggap Rumania masih memiliki kekurangan yang cukup mencolok.


Rat menilai timnya masih kurang garang saat menyelesaikan peluang di depan gawang. Dia pun berharap agar ada perubahan yang dilakukan timnya di dua laga terakhir kualifikasi.


"Selanjutnya, lawan Finlandia. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami menang 2-0 di Helsinki, tapi mereka tetap tim hebat. Saya tak mau fokus teralihkan di laga melawan Kepulauan Faroe. Itu tetap menentukan," ujar Rat.


"Kami harus bermain lebih baik dan mendapatkan keberuntungan lagi di fase grup, seperti yang sudah kami terima saat Irlandia Utara menahan imbang Hungaria," sambungnya.


Jika mau aman dan lolos langsung, Rumania wajib menang di dua laga sisa. Pasalnya, jarak poin mereka dengan Hungaria cuma tiga.


Kroasia Limbung


Satu tim Eropa Timur lain yang berpeluang lolos adalah Kroasia. Sementara ini, mereka masih menempati peringkat ketiga (zona play-off) klasemen sementara Grup H, dengan koleksi 15 poin dari 8 pertandingan.


Posisi mereka terbilang aman. Pasalnya, jarak dengan peringkat ketiga, Bulgaria, mencapai 7 poin. Andai kalah di dua laga, Kroasia tetap berpeluang lolos ke Prancis.


Tapi, zona play-off belum menjamin posisi mereka di putaran final Piala Eropa. Impian Kroasia bisa saja sirna jika nantinya kalah di zona play-off.


Opsi paling realistis, merebut peringkat kedua dari tangan Norwegia. Peluang sangat terbuka, mengingat Norwegia masih harus melakoni duel sengit melawan Italia di laga pamungkas, 13 Oktober 2015 mendatang.


Namun, Kroasia wajib menang di dua partai pamungkas. Di atas kertas, tak sulit bagi Kroasia merealisasikan target tersebut. Dua lawan yang tersisa, lebih lemah ketimbang Kroasia, Bulgaria dan Malta.


Sayangnya muncul masalah di dalam tubuh timnas Kroasia jelang dua partai penting tersebut. Ada konflik internal yang muncul usai Kroasia dikalahkan Norwegia dua gol tanpa balas, akhir pekan lalu.


Konflik bermula saat pelatih Kroasia, Niko Kovac, mengkritisi kinerja para pemainnya. Kovac menilai Luka Modric dan kawan-kawan merupakan pihak yang patut disalahkan atas kekalahan tersebut.


Mereka dianggap bermain setengah hati saat menghadapi Norwegia, akhir pekan lalu. "Tanya saja para pemain tentang hasil ini. Staf dan saya sudah bekerja maksimal. Tapi, 11 pemain di lapangan harus menjalankan tugasnya," kecam Kovac ketika dilansir
Goal
.


"Bermain untuk timnas berbeda dengan klub. Setiap pemain harus bertanya pada diri sendiri, mereka main bagus atau tidak. Jujur, kami menjadi tim terburuk di lapangan," lanjutnya.


Modric tak terima dengan kritik pedas dari Kovac. Gelandang yang bermain untuk Real Madrid tersebut menyatakan sudah berjuang maksimal saat membela Kroasia di laga kontra Norwegia.


"Setuap orang berhak menyampaikan pendapatnya. Hanya saja, saya yakin semua pemain telah berjuang sekuat tenaga. Kami memang jelek dan strategi berjalan tak lancar. Namun, kami tetap memberikan yang terbaik. Dan sialnya, semua berjalan ke arah yang salah," tutur Modric seperti dikutip
Daily Mail
.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya