Kesempatan Terakhir Ibrahimovic

Swedia VS Perancis
Sumber :
  • REUTERS/Charles Platiau
VIVA.co.id
Ibrahimovic Terancam Hukuman Retrospektif
- Ukraina dan Swedia memastikan meraih tiket ke putaran final Piala Eropa 2016. Dengan demikian, keduanya menggenapi total 24 peserta turnamen internasional paling bergengsi di benua biru itu.

MU Harus Jadikan Ibra Nomor 1 atau Bakal Ada Kekacauan

Ukraina lolos usai menahan imbang Slovenia 1-1 di leg kedua babak playoff kualifikasi, dinihari tadi, Rabu 18 November 2015. Ukraina lolos dengan agregat 3-1, setelah di leg pertama mereka menang 2-0.
Menakar Kans MU Usai Rengkuh Trofi Perdana


Di saat bersamaan, Swedia juga lolos setelah menahan imbang Denmark 2-2 di leg kedua. Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan lolos dengan agregat 4-3. Pasalnya, di leg pertama meeeka menang 2-1.

Selasa kemarin, dua negara lainnya telah memastikan lolos lewat babak playoff. Hungaria lolos usai menyingkirkan Norwegia dengan agregat 3-1. Begitu juga dengan Republik Irlandia yang menyingkirkan Bosnia dengan agregat 3-1.

Tambahan empat tim ini melengkapi total 24 peserta Piala Eropa 2016. Dan dari empat tim terakhir yang lolos, aksi Swedia yang paling dinantikan. Karena ini bakal menjadi kesempatan terakhir Zlatan Ibrahimovic.


Kesempatan Terakhir


Di usianya yang sudah senja, 34 tahun, Ibrahimovic masih membuktikan kapasitasnya sebagai pemain penentu di timnas Swedia. Terbukti, lolosnya Swedia berkat dua gol Ibra yang sekaligus menyingkirkan Denmark.


Pemain Paris Saint Germain (PSG) itu pun tidak bisa menutupi kebahagiannya menjadi kunci sukses Swedia lolos ke putaran final. Apalagi sebelumnya, Swedia sempat diragukan bisa melewati hadangan Denmark.


Swedia dan Denmark memang dikenal sebagai dua rival Skandinavia. Rencana Ibra yang mau pensiun dari timnas Swedia jika gagal lolos ke Euro dijadikan publik Denmark untuk meruntuhkan mentalnya. Tapi, Ibra membalasnya dengan manis.


"Saya sangat senang dengan keberhasilan Swedia lolos ke putaran final. Sebab sebelum playoff, ada banyak anggapan bahwa kami tak akan bisa kalahkan Denmark," kata Ibrahimovic seperti dikutip dari Soccerway.


"Mereka (publik Denmark) mengatakan bakal membuat saya pensiun. Saya kirim seluruh bangsa mereka ke masa pensiun (hanya menjadi penonton di Piala Eropa 2016)," koar Ibra.


Namun, keberhasilan lolos babak playoff baru langkah pertama Swedia. Sebab pertarungan sebenarnya akan tercipta di putaran final Piala Eropa yang akan digelar di musim panas 2016 di Prancis nanti.


Dan Ibra pun fokus mempersiapkan diri jelang berlaga di putaran final nanti demi memperbaiki prestasi Swedia. Apalagi Ibra mengisyaratkan bahwa Piala Eropa kali ini bisa jadi turnamen internasional terakhir baginya.


"Saya tidak sabar menatap Piala Eropa. Ini mungkin saja jadi turnamen internasional terakhir saya bersama timnas Swedia," kata striker yang kini sudah berusia 34 tahun itu.


Sepanjang memperkuat timnas sejak 2001, pencapaian terbaik Ibrahimovic di Piala Eropa yaitu hanya membawa Swedia melaju ke babak perempatfinal. Itu terjadi di Piala Eropa 2004 di Portugal.


Sementara di dua edisi Piala Eropa lainnya (2008, 2012), Swedia selalu tersingkir di fase grup. Ibrahimovic tentu saja tidak mau mengulangi prestasi buruk ini di kesempatan terakhirnya.


Ibrahimovic tentu berharap di turnamen terakhirnya itu bisa membawa Swedia berprestasi lebih baik, setidaknya menyamai pencapaian terbaik Swedia sepanjang sejarah saat melaju ke semifinal pada Piala Eropa 1992.


Ujian Berat Swedia


Hanya saja, berlaga di Piala Eropa 2016, Swedia akan kembali mendapat ujian berat. Mengingat mereka berada di pot 3 untuk undian nanti. Alhasil, mereka berpotensi bersua dua tim kuat di fase grup.


Dari situs resmi UEFA, disebutkan, bahwa Pot 1 dihuni Spanyol (juara bertahan), Jerman, Inggris, Portugal, Belgia. Sementara Pot 2 ditempati Italia, Rusia, Swiss, Austria, Kroasia dan Ukraina.


Meski ujian berat sudah menanti, tidak membuat para pemain Swedia gentar. Mereka pun berharap tuah Ibra bisa berlanjut saat mereka berlaga di putaran final di Prancis pada musim panas nanti.


"Seberapa besar kami berhutang kepada Ibra? Sangat besar. Tapi kami adalah tim dan semuanya bekerja keras. Meski tentu saja sebuah anugerah bisa memiliki pemain sepertinya yang mencetak banyak gol krusial," kata rekan setim Ibra, Marcus Berg.


"Dia memiliki nama besar di dunia sepakbola. Dan saat ini dia berkarier di Prancis (bersama PSG) yang tentu dia punya banyak fans di sana. Sehingga kenyataan manis jika kami tampil di sana," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya