- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Semakin banyak wanita muslim yang memilih menggunakan busana syar’i saat ini, tren busana muslim juga semakin berkembang, apalagi di Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber inspirasi.
Dari warna, bentuk, meski masih mengikuti pakem busana syar’i, beberapa tambahan desain yang dituangkan semakin mempercantik busana muslim. Banyaknya pilihan, kerapkali wanita dibuat tergoda untuk mengikuti apa yang sedang menjadi tren.
Padahal, meski dibuat longgar, pakaian ini tak bisa asal beli. Sama seperti busana pada umumnya yang harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli, begitupun dengan membeli pakaian syar’i.
Ditemui usai jumpa pers di Coffee Bean FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 29 Maret 2018, desainer busana muslim, Arfiani memberikan sedikit tips saat memilih busana syari yang sesuai syariat Islam namun tetap modis.
"Pilih model busana syari yang sesuai. Jangan hanya memilih model dan motif yang diinginkan, tapi hanya 'menyiksa diri'. Karena busana syar’i sudah cukup berat, jadi pilih yang nyaman dipakai terutama bagian lengan, sehingga bebas untuk bergerak," ujarnya.
Tak kalah penting adalah bahan pakaian. Karena pakaian ini menutup seluruh tubuh, usahakan memilih bahan yang membuat rasa nyaman saat dipakai, dalam arti bukan hanya sekadar indah tapi membuat tak nyaman karena bahan panas atau tidak menyerap keringat.
"Pilih bahan yang nyaman dipakai. Misalnya bahan bagian dalam yaitu jersey, lembut dan adem dipakai,” kata Arfiani. Terakhir yang perlu diperhatikan adalah motif, warna dan desain pakaian harus mempertimbangkan bentuk tubuh.
"Hindari warna-warna dan motif yang terlalu ramai jika bertubuh gemuk, agar tidak terlihat terlalu penuh atau menumpuk," ujarnya.
Arfiani adalah salah satu desainer busana muslim yang turut meramaikan ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 yang digelar mulai 28 Maret hingga 1 April 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Arfiani membawa brand Hurrem by Fia dan memperkenalkan 10 koleksi busana syari di gelaran IFW 2018.
