Jelang Ramadhan, Bisnis Busana Muslim Pria Makin Jadi Primadona

Baju Koko Black Panther (warna hitam)
Sumber :
  • VIVA/ Isra Berlian

VIVA Lifestyle – Industri fashion Muslim pria di Indonesia saat ini terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.  Seperti halnya bisnis busana Muslimah atau hijab, potensi keuntungan dari bisnis bajo koko dan sarung pun tak kalah menjanjikan.

Doa Mustajab di Akhir Ramadhan: Mohon Dipertemukan Kembali dengan Bulan Suci

Nilai penjualannya bahkan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut didorong oleh berkembangnya sekolah berbasis Islami seperti Pesantren, Madrasah hingga Islamic Boarding School.

Ditambah lagi dengan kultur budaya di Indonesia, di mana setiap tahunnya terdapat kebiasaan berbelanja outfit Muslim untuk mempersiapkan bulan suci Ramadhan, bahkan hari raya Idul Fitri.

Tak Hanya Takjil, Kini Viral Juga Nonis Borong Baju Koko, Netizen: Wah Bahaya Nih

Baju Koko Black Panther (warna hitam)

Photo :
  • VIVA/ Isra Berlian

“Fashion muslim pria menjadi salah satu primadona dengan tingkat pengunjung dan pembelian yang sangat tinggi saat Ramadhan tiba. Maka tak heran banyak brand lokal bermunculan dan meramaikan industri ini dengan berbagai inovasi baru,” papar Kholis Hidayat, pemilik brand busana Muslim pria KATSAE, dalam keterangan resminya, Senin 6 Maret 2022.

Golongan Orang-Orang yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan, Siapa Saja?

Diakui Kholis, untuk memenangkan persaingan dalam industri busana Muslim pria tidaklah mudah. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Menurutnya, setiap brand perlu menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi tantangan serta tuntutan pasar yang terus berkembang dengan cepat.

Baju koko

Photo :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

“Brand harus terus berinovasi dalam menciptakan produk yang diminati pasar. KATSAE pun membuat strategi dengan menciptakan produk-produk baru serta merangkul konsumen dengan menggelar program sosial melibatkan komunitas,” terang Kholis.

Menyasar target kaum remaja

Salah satu inovasi terbaru yang dilakukan KATSAE adalah menciptakan produk unggulan berupa sarung bordir.  Menurut Kholis, sarung dengan varian terbaru ini akan menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi kalangan kaum muda.

“Produk sarung ini unik, elegan dan jarang ditemukan di pasaran. Tentu ini dapat menarik minat konsumen terutama di kalangan remaja,” ungkapnya.

KATSAE, lanjut Kholis, saat ini sudah memiliki pasar yang cukup luas di Indonesia. Selain kualitas dan keunikan produknya, brand asal Kota Tasikmalaya ini pun sudah memiliki kepercayaan di hati konsumen berkat kegiatan berbasis sosial kemasyarakatan.

Baju koko.

Photo :
  • U-Report

“Kami percaya, salah satu faktor penunjang keberhasilan KATSAE di Industri fashion muslim adalah dengan menerapkan program “One Pcs One Sedekah,” ujar Kholis.

Kholis memaparkan, program One Pcs One Sedekah adalah menyisihkan keuntungan dari setiap satu  produk yang terjual untuk bantuan sosial dan kemanusiaan seperti panti asuhan, jompo, pembangunan sarana ibadah dan hal positif lainnya.

“Program tersebut sudah berjalan lebih dari dua tahun dengan harapan program tersebut memberi banyak manfaat,” jelasnya.

Ekspansi pasar internasional

Selain segmen pasar  offline, KATSAE juga memperluas pasarnya dengan aktif di berbagai marketplace dan media sosial Instagram, facebook, dan Tiktok.

“Ini merupakan salah satu upaya dalam mempermudah akses konsumen untuk mendapatkan produk Katsae,” ujar Kholis.

KATSAE saat ini tidak hanya berorientasi kepada pasar lokal, tetapi brand yang berada di bawah naungan CV. Hijrah Wear Nusantara ini juga sudah merambah pasar internasional seperti Singapura, Malaysia, Thailand dengan dijembatani melalui salah satu marketplace populer di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya