- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Satu gaun mengandung ragam cerita. Itulah Hybridazzy. Dari tenun troso, songket Sumatra Barat, dan batik tulis Tuban, desainer Muslim Lia Afif meramunya. Dari situ lahirlah gaun yang menyuguhkan keindahan bernuansa etnik dan modern.
Sebanyak lima belas gaun karya Lia dipamerkan dalam fashion show di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, Senin sore, 21 Mei 2018. Tema yang ia angkat ialah Hybridazzy, gabungan kata dari hybrid dan jazzy.
Lia menjelaskan, hybrid adalah bentukan atau kumpulan sesuatu yang berbeda lalu dijadikan satu kesatuan. Adapun jazzy ialah ungkapan yang menggambarkan hidup yang penuh ragam dan cerita yang kaya, tentang keberadaan sesuatu yang tidak biasa.
"Hybridazzy bagi saya adalah kumpulan dari gambaran hidup yang berbeda-beda, yang kaya dengan aneka kisah menarik, dan dijadikan dalam satu rangkaian yang sangat indah," kata Lia.
Apa yang dipadukan? Wanita yang sejak 12 tahun silam malang melintang di dunia desain itu menjelaskan bahwa perpaduan yang ia rancang ialah unsur etnik dan modern. "Bagi saya, kain lokal memiliki keindahan tersendiri," ungkapnya.
Ambil contoh, terang Lia, pilihan warna untuk tenun troso dia gunakan warna off white, comb grey, baby blue, dan dark purple. Sedangkan untuk songket, dia padukan dengan warna hitam, cokelat, dusty pink, dan gold. Untuk batik tulisnya Lia bermain di coloring electric blue yang kini tengah ngetren.
"Pilihan warna ini mengakomodir waktu penggunaan. Cocok diaplikasikan open house pagi hari, sampai silaturahmi di malam hari. Karena gaun ini memang dikeluarkan pada momen Ramadan dan menyambut lebaran," ujar Lia.
Bukan hanya dari sisi pewarnaan, Lia juga detail dalam hal cutting. Dia memaparkan, pola cutting yang ia mainkan ialah A line. Itu pola aman. Gaun tersebut lantas dikolaborasikan dengan pola lengan dan kerah yang berbeda. (ase)