Karya Kaum Difabel Turut Ramaikan Jakarta Fashion Week 2019

SheIla Agatha di Jakarta Fashion Week
Sumber :
  • BIMO/ VIVA.co.id

VIVA – Tak hanya karya desainer ternama Tanah Air yang tampil di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2019. Karya dari para desainer difabel juga turut meramaikan ajang fesyen tahunan ini dalam sesi Indonesia Fashion Forward.

Bocoran Tribute to Barli Asmara di Jakarta Fashion Week 2021

Karya tersebut adalah hasil kolaborasi Teatum Jones dan Sean Sheila, dua merek dari desainer yang memang memiliki perhatian khusus terhadap isu inklusifitas. Saat ditemui VIVA, di ajang JFW, SheIla Agatha desainer dari Sean Sheila, memang telah lama bekerja sama dengan komunitas wanita tuli di Purbalingga, Jawa Tengah untuk memproduksi karya-karyanya.

Ia menjelaskan, di Purbalingga sendiri, tenaga penjahit memang terbilang sedikit. Ini karena sebagian besar penjahit pada umumnya telah terserap untuk bekerja di pabrik bulu mata dan rambut palsu.

Jakarta Fashion Week 2021 Digelar Virtual

Jakarta Fashion Week 2019

"Kebetulan karyawan papa saya ada yang kerja sebagai guru Sekolah Luar Biasa, mereka merekomendasikan. Akhirnya kita wawancara dan mereka datang, terus cocok sampai sekarang mereka mau kerja, bahkan lebih talented," kata Sheila saat ditemui di JFW 2019, di Senayan City, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Oktober 2018.

Jakarta Fashion Week 2021 Tampilkan 60 Desainer

Hingga kini ada sekitar 7 orang difabel yang dipekerjakan sebagai penjahit karya yang telah dirancang oleh Sean Sheila. Beberapa di antara mereka merupakan tunawicara, tunarungu dan tunadaksa. Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Sheila.

"Pasti ada tantangannya,  karena sebelumnya enggak pernah ngobrol sama mereka, waktu pertama ketemu aku belum bisa bahasa isyarat, tapi sekarang sudah bisa sedikit sedikit, tapi karena mereka enggak ada bahasa isyarat untuk menjahit, aku yang bikin sendiri. Jadi bedanya jaitan ini dan jaitan itu, itu ada bahasa sendiri," kata Sheila.

Dengan kolaborasi ini Sheila berharap bahwa dunia fesyen akan semakin inklusif dan banyak melibatkan difabel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya