- reporter
VIVA – Penyewaan gaun-gaun mahal saat ini tengah menjadi pilihan kaum urban untuk tampil menarik. Tanpa merogoh kocek dalam, bisa memakai gaun mewah bergantian tanpa harus membelinya dengan harga puluhan juta.
Sebut saja Kiky Nindy, pengusaha muda yang memiliki beberapa lini bisnis beromzet puluhan juta rupiah per bulannya. Wanita cantik asal Jakarta ini mengandalkan usaha butik persewaan busana sebagai ujung tombak bisnisnya.
Bisnis butik persewaan busana ini telah ia tekuni sejak tahun 2017. Ia mengaku menggeluti usaha ini karena ia seorang pecinta fashion.
Wanita kelahiran 1996 ini memaparkan bahwa saat ini banyak wanita yang ingin mengenakan gaun-gaun cantik untuk berbagai keperluan. Namun, karena gaun-gaun tersebut cenderung hanya dipakai satu atau dua kali, maka opsi menyewa dianggap lebih terjangkau jika dibandingkan harus membeli langsung. Peluang inilah yang dimanfaatkan Kiky untuk menjalankan butiknya.
“Dengan cara menyewa, klien bisa mengenakan lebih banyak gaun yang sesuai dengan bujet dan keperluan mereka,” ujar Kiky yang membidik segmen kalangan menengah ke atas.
Karena itu, wajar ia menyewakan busana dengan biaya sewa dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari kualitas dan model gaun itu sendiri. Koleksi busana yang dimilikinya lebih dari seratus item, jenisnya pun bermacam-macam mulai dari busana pesta hingga busana mewah lainnya.
"Sebelum di titik ini saya pernah merintis bisnis bersama rekan, namun sayang usaha tersebut tidak membuahkan hasil, bahkan mengalami kerugian yang tidak sedikit," ujar Kiky.
Pada masa awal merintis bisnis, Kiky mengaku pernah mencoba mengembangkan lebih dari 20 usaha dan seluruhnya mengalami kegagalan.
"Memang berat menjadi seorang pengusaha muda, harus memiliki tekad yang kuat. Ketika mengalami kegagalan harus mampu bangkit dan belajar dari kesalahan," kata Kiky.
Pemilik akun Instagram @kikynindy01 ini ingin menjadi pengusaha sukses sebelum usia 30 tahun. Sebelumnya, ia sempat bekerja menjadi seorang marketer. Namun, bekerja sebagai karyawan sembari menjalankan bisnis membuatnya tidak fokus, sehingga ia memilih untuk berhenti dari pekerjaan kantoran dan sepenuhnya mengembangkan bisnis.
Berkat tekad dan kerja kerasnya, saat ini Kiky sukses mengembangkan bisnis butik dan memiliki toko offline di bilangan Jakarta Selatan yang memperkerjakan hingga 10 orang karyawan. Untuk menangkap lebih banyak konsumen, Kiky juga menjalankan usahanya secara online.
"Menjalankan bisnis sendiri memang tidak mudah, tetapi saya senang karena saya bisa lebih mudah mengatur waktu dan keuangan secara mandiri," ucap Kiky.
