Marak Bibit Pemutih Kulit Dijual Online, Dokter: Itu Barang Haram

Ilustrasi skincare.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA – Kulit putih menjadi salah satu standar kecantikan bagi banyak wanita Indonesia. Tidak heran, jika produk-produk pemutih kulit laris-manis di pasaran. 

Bisa Picu Kanker, Ini Biang Kerok Penyebab Tingginya Kadar Bromat dalam Air Minum Kemasan

Nah, baru-baru ini, bibit pemutih, yang menjanjikan dapat mencerahkan tubuh hingga wajah, banyak dijual secara online. Lalu, amankan produk bibit pemutih yang menjanjikan kulit putih dalam waktu instan tersebut?

Dermatologist, Dr. dr. Reiva Farah Dwiyana, Sp.KK(K), M.Kes, FINSDV, FAADV, mengatakan, bahasa-bahasa yang digunakan untuk urusan komersil memang selalu bombastis. 

Sidak ke 731 Klinik Kecantikan, BPOM Temukan 51.791 Kosmetik Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar

"Tapi secara medis, saya gak tahu apa ini isinya. Tapi mohon maaf ini adalah zat yang berbahaya. Jadi mungkin ada suatu zat yang akan memutihkan dengan instan," ujarnya saat press conference Webinar Launch Glyco A: The Untold Story Behind the Efficacy from Glycolic Acid, yang digelar PT. Regenesis Indonesia, Kamis 24 Maret 2022. 

Ilustrasi skincare.

Photo :
  • Freepik/jcomp
Awas! Takjil Berbahaya Beredar di Sentra Penjualan, BPOM Temukan Formalin, Rhodamin, dan Boraks

Dokter Reiva menjelaskan, pemutih kulit memiliki banyak jenis. Salah satunya, memang ada yang memiliki efektivitas bagus dan direkomendasikan namun harus tetap menggunakan resep dokter. 

"Hidrokuinon atau pun glycolic acid boleh digunakan bebas pada beberapa kondisi atau resep dokter. Glycolid acid saja sudah harus ada step by step penggunaannya, kemudian persentasenya juga harus dari rendah dulu sampai yang tinggi, itu baru aman," kata dia. 

"Jadi, kalau misalnya ada yang mengklaim bahwa bibit pemutih ini akan memutihkan dengan cepat dan instan, itu harus hati-hati. Harus dilihat dulu apa isinya," lanjut dia. 

Kendati Reiva mengaku kurang mengetahui komposisi dari bibit pemutih tersebut, namun berdasarkan pengalaman pasien-pasien yang pernah datang dan menggunakan produk pemutih instan, mereka mengalami leukoderma alias kulitnya menjadi putih permanen. 

Ilustrasi lotion/pelembap/skincare.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

"Karena setelah dilihat beli online, yang mengandung pemutih yang saya curiga adalah dapat menghambat atau mematikan sel melanosit sehingga pigmen di situ menjadi putih. Tapi sayangnya, putihnya putih permanen, seperti orang-orang yang kena pigmen atau vitiligo dan tidak bisa dikembalikan," ungkapnya. 

"Jadi hati-hati saja, segala sesuatu yang instan itu tidak bagus. Jadi, yang putih-putih instan itu saya rasa berbahaya. Apalagi yang tidak ada BPOM-nya. Sebaiknya jangan, yang aman-aman saja," tambah dr. Reiva. 

Dermatologist, Dr. dr. Raendi Rayendra, Sp.KK(K), M.Kes, FINSDV, bahkan memastikan, produk-produk pemutih kulit yang menjanjikan hasil yang instan, adalah produk berbahaya. 

"Pemutih-pemutih yang dijual bebas di online atau di media sosial, sebetulnya kalau pemutih yang efeknya cepat udah pasti, kalau saya bilang barang haram. Pasti gak ada nomor BPOM dan lain-lainnya," tuturnya. 

Ilustrasi wanita/skincare/kecantikan.

Photo :
  • Freepik/senivpetro

Dokter Raendi yakin 100 persen bahwa produk-produk seperti itu, tidak direkomendasikan untuk digunakan.  

“Saya dapat pastikan dan yakin 100 persen bahwa produk-produk tersebut adalah produk yang tidak boleh digunakan. Proses penjualannya pasti sudah tidak betul, nomor BPOM-nya gak ada. Karena kalau ada nomor BPOM, rasanya saya tidak pernah membaca ada kata-kata cepat, segera, permanen, itu pasti gak ada kalau barang-barang BPOM," jelas dia. 

"Karena saya pernah baca dari BPOM, banyak kata-kata yang memang dilarang oleh BPOM untuk ditampilkan di produk-produk yang terdaftar di BPOM," imbuh dr. Raendi Rayendra. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya