- instash.com
VIVAlife - Sebuah perusahaan asal Swiss merancang sepasang kaos kaki khusus untuk berjalan tanpa sepatu atau sandal. Membuat pemakainya merasakan sensasi berjalan dengan kaki telanjang tanpa khawatir telapak terluka.
Dikutip dari laman orange.co.uk, penampakan kaos kaki produksi The Swiss Barefoot Company ini sekilas tak beda jauh dengan kaos kaki pada umumnya.
Yang membuatnya spesial adalah lapisan sol PVC di alas untuk memberikan perlindungan telapak kaki semaksimal mungkin. Kekuatannya bisa diadu dengan daya pelincung sepatu dan sandal.
Demi menambah kenyamanan, produsen juga menciptakan desain kaos kaki ini dengan ruang terpisah untuk masing-masing jari. Sama seperti desain sarung tangan.
Kaos kaki berbahan lentur ini ideal untuk mereka yang gemar bertelanjang kaki. Cocok pula untuk mereka yang kerap melakukan aktivitas luar ruang, seperti panjat tebing. "Butuh waktu bertahun-tahun melakukan penelitian teknis untuk merancang alas kaki ini," ujar Dieter Hesch, sang perancang.
Sandal Rumput 
Sejumlah pelaku industri tak jarang merealisasikan ide-ide 'gila'. Di tengah tren ramah lingkungan, KUSA, produsen alas kaki asal Australia, meluncurkan kreasi sandal rumput. Berupa sandal jepit santai dengan aksen rumput hijau di bagian alas kaki.
Keberadaan rumput palsu yang dijahit di alas kaki tersebut membuat pemakai seolah berjalan telanjang di rerumputan. "Ingin merasakan berjalan telanjang di rumput segar yang baru saja dipangkas? demikian gimmick sang produsen di websitenya, seperti dikutip orange.co.uk.
"Kenapa tidak berusaha memiliki perasaan itu di mana saja, kapan saja. Kami memberi Anda kesempatan merasakannya... Tutup mata Anda dan Anda akan merasakan sensasi berjalan di atas rerumputan."
Sandal atau sepatu memang tak sekadar alas pelindung kaki, tapi menjelma menjadi bagian gaya hidup. Di tengah model sepatu atau sandal konvensional, belakang semakin banyak desainer yang memunculkan model-model futuristik, yang bagi beberapa orang mungkin justru terlihat aneh.
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.
