BPOM: Kosmetik Halal Semakin Diminati

Ilustrasi tata rias atau make up
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id –
Halalkah Kosmetik Korea?
Kosmetik sudah identik dengan wanita dan dianggap faktor penunjang penampilan dari semua wanita di setiap harinya. Masyarakat Indonesia, tak mau ketinggalan dalam hal menggunakan maupun memroduksi produk kosmetik.

Khofifah Teken Kesepakatan Dua Produk Halal

Buktinya, semakin banyak produsen kosmetik kecil, sedang, maupun besar yang semakin bersaing dalam menjajakan beragam produk kosmetik yang berbeda beda kualitas dan ciri khasnya.
Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali


Namun, satu hal yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia ialah, apakah produk kosmetik yang Anda gunakan sudah halal? Dan, apakah penting, sebuah produk kosmetik memiliki sertifikasi kehalalan?


Menurut data yang dimiliki oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), hingga saat ini, jumlah kosmetik yang ada di Indonesia mencapai 1.550 produk, namun sayangnya, yang sudah tersertifikasi halal baru sebanyak 21 produk saja, atau senilai 1,79 persen dari jumlah produk terdaftar.


Hal ini, menurut Ir. Lukmanul Hakim, MSi, direktur eksekutif LPPOM MUI, sangat disayangkan, mengingat Indonesia adalah salah satu negara bermasyarakat muslim terbanyak di dunia.


Pada kenyataannya, standar kehalalan bagi produk kosmetik di Indonesia sangatlah penting dijunjung tinggi, mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, yang menjunjung tinggi kehalalan.


"Namun, tidak hanya dalam aspek agama, standar kehalalan ini juga berkait pada efek jangka panjang, yang menjadi alasan mengapa sertifikasi halal sangat penting bagi kami," ujarnya.


Lalu mengapa, sebenarnya, kosmetik harus halal? Lukman bersedia memberikan beberapa alasan mengenai hal ini, yang di antaranya:


1. Kosmetik adalah produk yang bereaksi langsung dengan tubuh, melalui luar seperti yang diaplikasikan pada kulit, dan dalam tubuh yang berbentuk obat-obatan. Jadi potensi bahayanya harus ditekan, dengan menentukan halal atau tidaknya sebuah produk tersebut.


2. Kosmetik, menggunakan bahan baku yang bisa saja mengandung zat-zat berbahaya, seperti salah satunya yang berasal dari binatang. Hal ini yang menjadi masalah, mengingat penyembelihan binatang harus dilakukan secara Islami, jika ingin memastikan kehalalan binatang tersebut.


3. Beberapa jenis kosmetik, biasanya mengandung zat zat anti air (
waterproof
) yang menahan air di kulit dan tidak terserap oleh kulit. Hal ini bisa membuat wudhu tidak sah.


Hal-hal seperti itulah, yang kemudian membuat pemerintah Indonesia terus berusaha untuk memastikan bahwa semua produk kosmetik, makanan, maupun obat-obatan yang beredar di Indonesia sudah tersertifikasi halal. Tidak hanya untuk melengkapi syariah agama, namun juga untuk kesehatan dan kemanan jangka panjang dari produk tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya