Artis Ini Tak Bisa Dilepaskan dari Batik

Ayu Dyah Pasha Tidak Bisa Dilepaskan dari Batik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shalli Syartiqa
VIVA.co.id - Bintang film dan sinetron Ayu Diah Pasha tak bisa dilepaskan dari batik. Nenek dan ibunya adalah pembuat motif batik dan produsen kain batik di Yogyakarta. Sejak masih kanak-kanak, Ayu sudah akrab dengan batik. Ayu semakin jatuh cinta karena batik tak terpisahkan dari hidupnya.
Batik Generasi Muda Danar Hadi dengan Sentuhan Modern

"Gaung batik Indonesia semakin kuat, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dunia internasional," ujar Ayu di sela jumpa pers Pemilihan Putra Putri Batik Indonesia 2015 di Batik Lounge and Terrace, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa, 15 September 2015.
Carita Dasa Windu, Hadiah Eksklusif untuk Habibie

Selama tiga tahun terakhir, Ayu dipercaya menjadi Ketua Umum Ikatan Pecinta Batik Nusantara (IPBN). Salah satu kegiatan IPBN adalah menyelenggarakan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara yang tahun ini memasuki pemilihan kelima. Latar belakang keluarga yang mencintai batik membuat Ayu punya tanggung jawab melestarikan batik Indonesia.
Batik Alleira Hadirkan Sisi Feminisme Wanita Urban

Ayu bermimpi, peran batik bisa seperti celana jin dari Benua Amerika yang telah mendunia. "Di Amerika, jin dipakai sampai ke kampung-kampung. Saya pun ingin batik seperti itu," kata pemain film Hantu Pohon Boneka, Jokowi dan Cinta Tapi Beda itu.

Belum lama ini Ayu bersama IPBN menggelar kegiatan bertajuk Batik Attack yang melibatkan lebih 165 siswa SMA di Medan, Sumatera Utara. Kegiatan itu adalah salah satu upaya IPBN mengenalkan batik Nusantara ke anak-anak muda seusia SMP dan SMA.

Tak hanya membagikan ilmu tentang batik, di kegiatan tersebut Ayu ditemani Putra Putri Batik Indonesia 2014 mempraktikkan cara membuat batik. "Batik itu handmade (kerajinan tangan), ada prosesnya. Ini karya yang luar biasa. Lewat batik, secara tidak langsung kita juga belajar sejarah, lho," katanya.

Selain masa (waktu), batik juga bisa bercerita tentang filosofi hingga karakter bangsa. "Jangan sampai batik ini diklaim negara lain. Anak-anak muda kita sudah dihajar harajuku style dan Korea style, serta brand bermerek produk Amerika dan Eropa. Sementara batik justru dilupakan," ujarnya menambahkan.

Ayu menjamin, jika sudah tahu dan cinta batik, orang pasti akan memburunya saat mempunyai cukup uang. Mereka akan mencari kehalusan kain batik, waktu pembuatannya, motif batik, hingga cara membatik. "Pembatik itu punya budi luhur. Ada doa dan puasa sebelum membatik supaya gambar batiknya enggak kacau."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya