Konsumen Indonesia Kepincut soal Ini dari Australia

Pemandangan Kota Melbourne, Australia, dari Sungai Yarra.
Sumber :
  • Dok. VIVA.co.id

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat segala kegiatan masyarakat menjadi terbatas. Hal ini tentu memengaruhi bagaimana pengeluaran mereka sehari-hari. Selain untuk menabung, banyak masyarakat yang mantap untuk membeli properti demi masa depan mereka.

Polri Gandeng 3 Negara Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Bahkan, tak sedikit yang mulai melirik membeli properti, khususnya apartemen di dua kota di Australia, yakni Sydney dan Melbourne. Hal itu disampaikan oleh Sales and Marketing Director Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo.

Dari permintaan pembelian properti, ungkap dia, pasar Indonesia relatif stabil selama pandemi COVID-19 dengan rerata mencapai 100 permintaan setiap bulannya. Yang menarik, adanya pergeseran tipe pembeli dari pasar Indonesia yang saat ini didominasi oleh pemilik-penghuni (owner-occupiers) dalam 3 bulan terakhir.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

"Pada semester pertama tahun ini, prospek yang memenuhi syarat yang kami dapatkan didominasi oleh pembeli pertama kali (first time buyers), di mana mereka banyak yang tertarik dengan proyek seperti ARTIS di Melbourne dan Mastery by Crown Group di Sydney," kata Tyas, Kamis, 30 September 2021.

Produk Baja Lapis RI Siap Ekspansi ke Pasar Konstruksi Australia

Sementara pada Juni-September tahun ini, permintaan didominasi oleh pemilik-penghuni yang lebih banyak tertarik dengan proyek siap huni seperti Waterfall by Crown Group di kota Sydney yang selama ini dikenal sebagai ‘The Greenest Address in Waterloo'.

Peningkatan permintaan ini juga terjadi untuk proyek The Grand Residences Tahap I yang diperkirakan akan rampung pada Oktober 2021. "Kami melihat hal ini terjadi karena meskipun Australia sedang mengalami lockdown, namun institusi-institusi pendidikan tinggi di Australia sudah bersiap untuk buka kembali, sehingga banyak pembeli yang membutuhkan hunian yang siap huni," paparnya.

Selain itu, suku bunga pinjaman KPA (kredit pemilikan apartemen) di Australia saat ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi pembeli dari Indonesia, yaitu 3,5 sampai 3,9 persen per tahun untuk floating rate atau bunga mengambang.

Sejalan dengan hal tersebut, Head of Consumer Researcher Finder, Graham Cooke, mengungkapkan hasil survei termutakhirnya yang mengungkapkan bahwa kota Sydney dan Melbourne yang saat ini mengalami lockdown akan mengalami kenaikan harga properti masing-masing sebesar 8 dan 9 persen dalam 12 bulan ke depan.

"Rata-rata pemilik hunian di Sydney, dengan hanya duduk-duduk dan tidak melakukan apa-apa, menghasilkan lebih dari rata-rata penghasilan rumah tangga di Sydney dalam pendapatan tahunan hanya melalui ekuitas rumah mereka,” tutur Cooke.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya