- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Saat bicara tentang tempat buang hajat manusia, setidaknya ada beberapa istilah yang seringkali dipakai oleh banyak orang, di antaranya toilet dan WC. Namun baik di mal, fasilitas umum, ataupun hotel, istilah yang seringkali dipakai adalah toilet.
Meski demikian, masih banyak pula orang Indonesia yang menggunakan istilah WC dalam keseharian untuk menyebut tempat buang hajat. Tapi bagaimana asal-usul dari istilah WC?
Dilansir dari Hunker, Jumat, 20 April 2018, WC sendiri merupakan singkatan dari water closet. Di luar negeri, istilah ini telah usang dan diganti dengan istilah lain.
Definisi water closet kembali ke penemuan toilet. Penemuan itu terjadi pada tahun 1884, yang merujuk alat di kamar mandi dalam rumah mereka sendiri. WC mirip dengan toilet hari ini, dengan sistem pengiriman air pneumatik yang menampilkan perangkap berbentuk huruf u dan mangkuk, yang akrab bagi siapa saja yang punya toilet.
WC sendiri pertama kali ditemukan oleh Alexander Cummings. WC dibuat oleh perusahaan bernama Henry Huber & Co. WC awalnya dijual hanya ke pemilik rumah dan yang mampu membelinya tetapi cepat menyebar dan diadopsi secara luas.
Sistem itu sendiri bertanggung jawab untuk mengubah cara manusia membuang limbah dan karenanya merupakan penemuan instrumental yang mengubah sanitasi. Inilah sebabnya mengapa WC berkembang menjadi begitu luas.
Meski demikian, kian hari terminologi akan WC terus berevolusi. Ini mungkin karena fakta bahwa alasan utama untuk mengunjungi ruangan ini adalah menggunakan toilet flushable, sehingga disebut dengan nama serupa. Di ruangan ini juga sering disediakan bak cuci dan kran air hingga bak mandi.
Di Inggris, istilah WC merujuk pada kamar mandi. WC sering ditulis di depan pintu kamar mandi. Dalam beberapa kasus, istilah WC mungkin merujuk ke ruangan manapun yang menyediakan wastafel, kran air atau tempat mencuci tangan. (tp)
