Orangtua Tato Tangan Anak dengan Nomor Telepon

Tato nomor telepon di lengan anak keterbelakangan mental
Sumber :
  • Courtesy The Paper

VIVA – Orangtua dari seorang anak laki-laki yang mengalami gangguan mental mendapat kritikan karena mentato nomor telepon rumah mereka di lengan sang anak. Hal ini mereka lakukan karena untuk memudahkan siapa saja yang menemukannya untuk menghubungi mereka.

Ustaz Derry Beberkan Cerita Putra Siregar Pusing Habiskan Uang Rp1 M: Dibawa Pakai Kresek

Dilansir dari Oddity Central, polisi Wenzhou, China, menerima laporan tentang seorang bocah lelaki yang berjalan tanpa tujuan di jalan raya setempat pada pagi hari tanggal 22 Juli 2018. Sekitar 10 menit kemudian, patroli polisi melihat bocah itu, dan setelah membimbingnya ke tempat aman, menghentikan mobil mereka untuk menanyakan beberapa pertanyaan. 

Sudah jelas sejak awal bahwa anak itu menderita semacam keterbelakangan mental, karena dia tidak dapat memberikan informasi dasar seperti nama atau usianya. Setelah mencari informasi yang  dapat membantu mereka mengidentifikasi dirinya, salah satu petugas itu memperhatikan serangkaian angka yang tampaknya telah ditulis di lengannya. Namun itu bukan tulisan biasa, melainkan sebuah tato.

Kisah Tukang Bajaj, dapat Duit Jutaan Rupiah hingga Ditawari Menikah

Tidak butuh waktu lama bagi petugas untuk menyadari bahwa tato itu adalah nomor telepon, yang segera mereka hubungi. Untungnya, ibu bocah laki-laki itu mengangkat telepon, dan dia memberi polisi alamat keluarga, sehingga bocah itu dengan aman kembali ke rumahnya.

Ragam Cerita KTT ASEAN 2023,  Ada yang Cium Tangan Ibu Iriana

Namun, petugas itu mempertanyakan sang ibu mengapa dia memilih untuk mentato nomor telepon di lengan bocah itu, karena ini jelas bukan pilihan yang paling praktis. Seperti yang  terlihat pada gambar di atas, pada satu hari keluarga mengubah nomor telepon mereka, jadi mereka mencoret nomor lama, dan nomor telepon yang baru ditato di bawahnya. 

"Anak itu cacat secara intelektual, dan dia memiliki tato nomor telepon di lengannya karena ini," kata wanita itu.

Meski petugas melihat niat baik sang ibu, tetapi keputusannya yang drastis tidak masuk akal baginya. Dia menyarankan orang-orang dalam situasi serupa untuk mendaftarkan sidik jari orang cacat dengan polisi, atau membuat gelang yang kukuh bagi mereka dengan informasi kontak, alih-alih harus mentato yang tentunya menyakitkan.

Kabar ini beredar di media sosial Tiongkok dan mendapat reaksi beragam dari warganet. Beberapa mengatakan bahwa tidak peduli betapa khawatirnya orangtua, tato tidak diperlukan.

Sementara yang lain menggambarkan solusi mereka sebagai terlalu ekstrem,  beberapa pengguna berpihak pada mereka, mengatakan bahwa dalam situasi tertentu, tato seperti ini dapat membuktikan jalan terakhir yang layak.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya