Enggak Musik Saja, GAC Jaring Millenial Geluti Dunia Kuliner

memasak sajian kuliner di Go Ahead Challenge
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Tak hanya soal musik, ajang pencarian bakat generasi millenial Go Ahead Challenge juga menyeleksi audisi yang menggeluti dunia kuliner. William Gozali, salah satu kurator di bidang kuliner mengatakan kuliner memberi warna baru dalam perhelatan Go Ahead Challenge yang digelar dari 20 Januari sampai 26 Januari 2019.

Kuliner Lezat dan Kekinian di Jakarta Street Food Festival

“Dengan adanya bidang kuliner untuk melengkapi Go Ahead Challenge tahun ini, menurut saya mampu memberikan ‘rasa baru’ bagi kompetisi kreatif lintas disiplin tersebut. Juga membuka kesempatan yang lebih besar bagi para insan kreatif yang memiliki beragam passion," ujar William.

William bersama kurator lainnya seperti Bill Satya, Widi Puradireja, Jason Ranti, Naufal Abshar, Kendra Ahimsa dan Martin Natadipraja telah menyeleksi berbagai ide-ide unik dan berani dari seluruh penjuru Indonesia dan memilih 18 finalis yang berhasil terjaring dengan ide terbaik untuk dapat mendobrak batas meleburkan dua passion mereka demi menciptakan ‘Karya Gak Tau Batas’.

Tiga Festival Makanan Unik di Dunia

18 Finalis Go Ahead Challenge Asah Skill dalam Creative Academy

"Apalagi hadirnya sesi mentoring melalui Creative Academy menjadikan proses pembelajaran tidak hanya dialami oleh para finalis, tetapi saya sebagai kurator juga ikut belajar. Tentunya tidak sabar untuk berdiskusi lebih jauh dengan mereka yang memiliki berbagai latar belakang dalam berkarya. Para finalis yang berani menantang diri untuk menggali potensi lebih jauh melalui kompetisi besar seperti Go Ahead Challenge patut kita apresiasi," ujar William.

Masakan Korea Diklaim Ada Juga yang Halal

Semua karya dari 18 finalis Go Ahead Challenge 2019 dapat dinikmati pada GAC 2019 Artwarding Night di Queenshead Kemang pada Sabtu, 26 Januari 2019. Selain ajang apresiasi tersebut, para pemenang GAC 2019 nantinya juga akan menjalani berbagai program pengembangan diri dengan para tokoh ternama di bidangnya.

Sebelumnya, drummer grup musik Maliq & D’Essentials, Widi Puradireja turut terlibat. Widi mengaku sangat antusias untuk dapat melihat karya akhirnya. Beberapa ide di bawah arahan Widi terbilang cukup unik. Mulai dari live act painting diiringi lagu kreasi sendiri, membuat video musik dari hanya berbekal jepretan ponsel, instalasi visual art yang diisi dengan lagu kreasi sendiri, hingga penampilan teatrikal dilengkapi ilustrasi dan instrumen musik dari alam.

“Sejauh ini, para finalis berhasil meyakinkan saya bahwa mereka mampu mengikuti setiap arahan dan berani menantang diri mereka lebih jauh lagi. Di setiap sesi konsultasi, saya serta teman-teman kurator lain berusaha untuk mengajak mereka mengeksplorasi potensi yang mereka miliki dan mempertajam skill maupun ketertarikan mereka pada bidang apa pun. Alhasil ide-ide para finalis dapat berkembang," ucap Widi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya