Kenali Tanda Pernikahan Perlu Dipertahankan atau Diakhiri

Ilustrasi pasangan bertengkar.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Tidak ada jaminan bahwa sebuah pernikahan bisa tahan dari perceraian. Untuk banyak alasan, pasangan terkadang tidak memiliki kemampuan dan secara konsisten menguatkan komitmen mereka.

Menikah Besok, Apa Mahar Rizky Febian untuk Mahalini?

Tidak cukup hanya bisa tinggal bersama, kejujuran dan rasa saling menghargai salah satu yang diperlukan untuk memperkuat pondasi rumah tangga. Dan bahkan meski telah berusaha yang terbaik, masih akan ada faktor yang membuat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk melanjutkan hubungan.

Ada hal yang disebut 'deal breakers', yaitu sebuah kondisi di mana satu atau kedua pasangan menemukan diri mereka tidak bisa melanjutkan untuk menoleransi hubungan. Seperti ketidakjujuran, perubahan perilaku seksual, kekerasan fisik atau emosional tanpa ada motivasi berubah.

Gelar Pengajian Sebelum Nikah, Rizky Febian Ungkap Hal Ini

Ketika salah satu pasangan terus melakukan kesalahan yang sama, dan suasana pernikahan semakin tak nyaman, Anda harus tahu kapan saatnya untuk tetap bertahan atau putuskan untuk diakhiri. Dan berikut ini dua hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk tetap mempertahankan atau menyudahi hubungan pernikahan, eperti dilansir dari Your Tango.

Berusaha

Keluarga Enggan Bocorkan Tempat Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

Biasanya pasangan akan lebih terbuka jika salah satu dari mereka tidak fokus untuk memperbaiki hubungan. Bahkan ada juga yang memilih untuk fokus mengurus diri sendiri. Tapi, jika keduanya sama-sama berkomitmen untuk tetap saling mendukung, ini bisa jadi tanda ada perbaikan dalam hubungan.

Biasanya, jika komitmen ini benar-benar dijalani, saat komunikasi akan menjadi lebih sedikit membela diri dan lebih banyak berkorban. Dan lambat laun, suasana hambar akan mulai berubah menjadi hubungan yang menuju ke arah positif.

Menyerah

Saat sudah tak ada lagi punya motivasi, keinginan atau bahkan hasrat untuk mencoba memperbaiki hubungan, mungkin ini adalah titik puncak seseorang ingin menyerah, berhenti melanjutkan hubungan. Semakin lama ditunda, justru akan semakin sering timbul amarah, rasa sakit bahkan putus asa,

Di titik ini, tidak akan ada lagi banyak banyak pilihan hingga akhirnya sama-sama sepakat saling melepaskan. Meski begitu, apapun keputusannya, akan tetap ada risikonya. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya