8 Bulan Berjalan, Deretan Musibah Ini Terjadi di Tahun 2020

Kebakaran hutan di Australia
Sumber :
  • NYTimes

VIVA – Tahun 2020 menjadi tahun yang menurut sebagian orang penuh dengan ujian dan cobaan. Tanpa terasa sudah delapan bulan lamanya kita memasuki tahun 2020, begitu banyak yang telah terjadi.

Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana

Di tengah pandemi global COVID-19, di berbagai negara juga terjadi bencana nasional yang menyebabkan sejumlah korban.

Lalu apa saja musibah yang dialami dunia selama 8 bulan belakangan ini?  Berikut ini ringkasan tentang apa yang terjadi selama delapan bulan terakhir di tahun 2020 seperti dilansir dari laman World of Buzz.:

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

1. Kebakaran hutan di Australia

Beberapa negara bagian di Australia menetapkan keadaan darurat setelah insiden kebakaran hutan pada akhir 2019 lalu.

5 Ramalan Jayabaya yang Terjadi di Tahun 2024, dari Bencana Alam hingga Situasi Politik

Menurut FOX10 Phoenix, kebakaran hutan mencapai rekor 47 juta hektar, membuat ribuan orang mengungsi dan menewaskan sedikitnya 34 jiwa.

Para peneliti mengatakan kebakaran juga menghancurkan habitat hewan langka dan membunuh lebih dari satu miliar hewan.

2. Ketakutan terhadap meletusnya Perang Dunia 3

Pada 2 Januari, Jenderal Iran, Qasem Soleimani, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS. Insiden ini memicu kekhawatiran tentang Perang Dunia 3 karena ketegangan mulai meningkat antara Iran dan Amerika.

Hanya beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak, para pejabat AS memperkirakan bahwa lebih dari selusin rudal diluncurkan Iran di dua pangkalan militer di Irak yang menampung tentara Amerika, dan memperburuk kecurigaan perang dunia 3.

3. COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi di seluruh dunia

Virus ini mulai muncul pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei China yang kemudian meluas ke berbagai negara di dunia. Hingga pada 11 Maret lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global.

Sejak saat itu, orang mulai mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang seberapa parah virus ini di sini.

Saat itu, tercatat hanya ada 125.796 kasus konfirmasi positif COVID-19, 4.615 kematian, dan 67.002 yang dinyatakan sembuh. Namun, saat ini akibat bencana pandemi tersebut tercatat lebih dari 20 juta kasus virus corona dengan 746.639 kematian.

Baca juga: Ini Tarif Manggung Penyanyi Top Wanita, Agnez Mo hingga Ayu Ting Ting

4. Bencana banjir di Indonesia

Pada Tahun Baru, Jakarta menghadapi bancana banjir dahsyat yang menyapu 182 lingkungan di wilayah kota. Tragedi itu menewaskan 66 orang dan memaksa hampir 400.000 orang mengungsi dari rumah mereka.

Ribuan rumah dan bangunan terendam atau hancur, termasuk istana presiden. Bahkan jaringan transportasi kota pun lumpuh.

5. Kawanan Belalang di Afrika dan Asia

Ratusan miliar belalang gurun menyerang Afrika Timur dan Asia Selatan pada Februari 2020. BBC menyebutnya hal tersebut sebagai serangan terparah selama seperempat abad, yang mengancam tanaman dan mata pencaharian.

Untuk diketahui, dampak dari segerombolan belalang di Kenya beberapa waktu lalu, berdampak pada 84 juta makanan yang dapat dimakan rusak.

Baca juga: Hubungan dengan Aurel Disebut Settingan, Ini Kata Atta Halilintar

6. Letusan gunung berapi di Indonesia dan Filipina

Pada 13 Januari, lalu Gunung Taal di Filipina meletus. Akibatnya puluhan ribu orang mengungsi, bandara internasional Manilla, sekolah, dan kantor diperintahkan untuk ditutup saat awan abu bertiup lebih dari 100 kilometer ke utara.

Hanya dua bulan setelah kejadian tersebut, Gunung Merapi, gunung berapi paling aktif di Indonesia, meletus dan menyebabkan pihak berwenang bersiaga tinggi. Letusan tersebut memuntahkan gumpalan abu setinggi 6.000 meter di atas puncaknya.

7. Ledakan di Beirut, Lebanon

Sebuah ledakan besar terjadi pada 4 Agustus di Beirut, Ibukota Lebanon yang telah menewaskan lebih dari 200 orang hingga saat ini. Menurut BBC, para pejabat mengatakan penyebab ledakan dahsyat ini kemungkinan berasal dari bahan mudah meledak yang disimpan selama 6 tahun di gudang dekat ledakan terjadi.

Presiden Michel Aoun dalam sebuah Tweetnya mengatakan "tidak dapat menerima" bahwa 2.750 ton amonium nitrat disimpan dengan tidak aman sehingga menyebabkan ledakan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya