Mukjizat, Pria Ini Sembuh Usai 222 Hari Dirawat karena COVID-19

Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • dw

VIVA – Seorang pria di Inggris menjadi pasien terlama yang dirawat akibat COVID-19. Pria 56 tahun bernama Ali Sakallioglu dirawat selama 222 hari di rumah sakit. Usai 222 hari di rawat sejak akhir Maret lalu berhasil sembuh dan pulang ke rumah baru-baru ini.

Pria yang bekerja sebagai supir itu taksi itu menderita serangan jantung, stroke, paru-paru, gagal hati dan ginjal ditambah sepsis dan infeksi lainnya selama tujuh bulan perawatan. Tidak hanya itu saja, tiga kali pihak keluarganya diberitahu bahwa pria akan meninggal.

Ayah lima anak ini pertama kali mengalami suhu tinggi dan hilangnya indera perasa dan penciumannya, lapor The Sun melaporkan. Setelah menelepon 111, Sakallioglu diberitahu untuk mengisolasi diri di rumahnya di Catford, London. Tetapi pada 3 April kondisinya memburuk.

Putrinya, Seniz, kemudian menghubungi ambulans dan dia dibawa ke Rumah Sakit Universitas Lewisham, dan dinyatakan positif terkena virus corona dan dipasang ventilator.

Empat hari kemudian dia mengalami serangan jantung dan dilarikan ke Rumah Sakit King's College terdekat untuk operasi. Namun, setelah itu dia mengalami koma selama tiga bulan.

"Aku harus mati. Saya memiliki banyak hal yang salah dengan saya, tetapi tubuh manusia adalah hal yang luar biasa. Staf NHS dan keluarga saya benar-benar luar biasa. Jika bukan karena mereka, saya tidak akan berada di sini hari ini," kata dia.

Petugas medis mengatakan kepada keluarganya bahwa mereka harus mengucapkan selamat tinggal sebanyak tiga. Tetapi keluarga menolak untuk menandatangani perintah untuk Tidak Resusitasi.

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Kondisi Debitur Terdampak COVID-19 Kembali Normal

Pada akhir Mei, Tuan Sakallioglu harus menjalani trakeotomi untuk membantunya bernapas, dan mulai bangun dari koma panjang pada 1 Juli.

"Saya tidak bisa bergerak sama sekali ketika saya bangun dari koma. Itu adalah salah satu momen paling menakutkan dalam hidup saya, saya pikir saya lumpuh," kata dia.

Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang

Physio membantunya belajar berjalan dan berbicara lagi dan pada 10 Oktober dia pindah ke panti jompo, di mana dia menghabiskan 36 hari sebelum akhirnya kembali ke rumah pada 11 November. Tetangganya berkumpul di jalan dan bertepuk tangan untuk menyambutnya pulang.

Pria itu dia ingin segera kembali ke pekerjaannya sebagai sopir taksi, tapi jalannya masih panjang. Kakek itu kehilangan 2,5 stone dan sekarang harus minum 26 tablet setiap hari. Dia berharap kisah bertahan hidupnya akan menginspirasi seluruh bangsa untuk bersatu dan bekerja untuk mengatasi virus corona.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

"Inggris, kita bisa melakukan ini. Kita bisa mengalahkan COVID-19 bersama-sama. Kita bisa memenangkan perang ini seperti kita memenangkan Perang Dunia Pertama dan Kedua," kata dia 

"Jika saya bisa mengalahkannya, siapa pun bisa. Saya bukan keajaiban. Kita hanya harus bersatu, melakukan apa yang diperintahkan Pemerintah dan ilmuwan kepada kita dan pada akhirnya kita akan mengirim virus ini ke dalam taksi, tidak pernah kembali," ia menambahkan.
 

Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024