Canggih, Ada Cara Praktis Kurangi Sampah Plastik

Ilustrasi sampah plastik.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Indonesia adalah pencemar plastik laut terbesar kedua di dunia (Jambeck et al, 2015.) Setiap 20 menit, setara dengan 10 ton truk bermuatan plastik dibuang ke perairan di seluruh Indonesia (Bank Dunia, 2018). 

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan

Barang yang paling umum ditemukan di pantainya adalah bungkus plastik dan kemasan sachet, atau paket kecil porsi tunggal (Ocean Conservancy, 2017) yang tidak dapat didaur ulang. Nah untuk mengatasi masalah sampah ini, ada aplikasi yang bisa jadi cara praktis mengatasinya. 

Aplikasi Siklus berupaya memberikan solusi yang terjangkau untuk mencegah sampah plastik di sumbernya. Siklus Refill (www.siklusrefill.com), startup berbasis di Indonesia yang mengatasi masalah ekonomi dan lingkungan melalui solusi teknologi isi ulang, hari ini mengumumkan peluncuran aplikasi Siklus untuk seluler. 

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

Photo :
  • Istimewa

Aplikasi seluler baru ini merupakan pencapaian penting lainnya dalam perjalanan Siklus untuk mengurangi sampah plastik dan membuat barang-barang konsumen lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia tingkat menengah.

Audit Sampah Sungai Watch Dinilai Tidak Merepresentasikan Kondisi di Indonesia 

Produk Kebutuhan Rumah Tangga dikirim langsung ke rumah pelanggan dengan Aplikasi Seluler Siklus
 
Dengan aplikasi seluler Siklus (Siklus Mobile App), konsumen di Jabodetabek, dan seluruh Indonesia dalam waktu dekat, sekarang dapat dengan mudah memesan dan membeli produk kebutuhan rumah tangga (FMCG) dari perangkat seluler mereka dan mengirimkannya dengan nyaman ke rumah mereka. 

Setelah dipesan, kendaraan roda dua yang dilengkapi dengan sistem isi ulang seluler tiba dan pelanggan dapat mengisi ulang wadah yang ada, atau membeli wadah yang dapat digunakan kembali - tanpa plastik sekali pakai. Produknya antara lain deterjen, cairan pencuci piring, minyak goreng, dan masih banyak lagi kebutuhan sehari-hari. Pelanggan dapat memesan melalui Aplikasi Seluler baru, serta melalui WhatsApp dan Instagram DM.
 
“Peluncuran Siklus Mobile App membantu mengoptimalkan rantai pasokan kami dan meningkatkan solusi isi ulang Siklus secara keseluruhan, memungkinkan kami untuk menjual produk konsumen sehari-hari tanpa kemasan plastik dan dengan biaya lebih rendah,” jelas Jane von Rabenau, CEO & Pendiri Siklus. 

“Melalui aplikasi baru kami, Mobile Warungs, dan teknologi isi ulang langsung, kami menawarkan solusi penghematan biaya bagi masyarakat Indonesia, menyediakan data berharga bagi produsen kebutuan rumah tangga(FMCG) untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, dan membawa tingkat manfaat lingkungan yang baru dengan menghilangkan kebutuhan akan plastik sekali pakai sachet.”

Aplikasi Seluler Siklus, yang saat ini tersedia untuk diunduh di Google Play store, akan memiliki lebih banyak fitur yang ditambahkan selama tahun ini. Bagi konsumen, fitur tersebut mencakup pembayaran digital, dan gamifikasi, yang memungkinkan konsumen untuk melacak pengeluaran dan penghematan, dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Sampah plastik.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Data National Plastic Action Partnership, menyatakan, volume sampah plastik tumbuh sebesar 5 persen setiap tahunnya. KLHK menegaskan mengurangi sampah hingga 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024