Kisah Woll Frost Mualaf, Awalnya Gagal Bakar Alquran

Woll Frost mualaf setelah gagal bakar Alquran.
Sumber :
  • YouTube Pintu Hidayah

VIVA – Benci jadi cinta. Ya, itulah kalimat yang tepat menggambarkan Woll Frost, seorang pria asal Angola. Mantan pastor gereja itu awalnya sangat membenci Islam hingga berniat membakar Alquran. Namun, dirinya kini sangat mencintai agama Allah SWT ini. Bagaimana cerita selengkapnya?

Banyak Salah Kaprah Soal Ilmu Parenting, Zaidul Akbar: Yang Bermasalah Orangtua Bukan Anak

Kisah ini diabadikan oleh Manshur Al Iwaji dalam bukunya Ajaa'ib Al Qashash, mengutip berita harian Tartim yang terbit di Nigeria.

Dikutip VIVA dari YouTube Pintu Hidayah, Kamis, 30 Desember 2021, Woll Frost memegang sebuah mushaf Alquran sambil menghadap jemaatnya. Dia kemudian melemparkan mushaf itu ke lantai dan menyiramnya dengan bensin. Orang-orang memerhatikannya dengan serius, saat Woll Frost menyalakan korek api. 

Ilmuwan NASA Masuk Islam Usai Dipecat Setelah Melihat Mukjizat Malam Lailatul Qadar

Namun entah bagaimana, tiba-tiba tangannya tersulut api dari korek itu. Mungkin tangannya telah terciprat bensin saat menyiram mushaf. Tangannya terbakar, sementara mushaf tidak jadi dibakar. Bahkan tersentuh api pun tidak. 

Menyaksikan peristiwa itu, para jemaat tercengang keheranan. Tetapi, Woll Frost sendirilah yang merasa lebih heran. Dia memikirkan peristiwa itu dan mulai menyadari betapa ajaibnya Alquran. Dia ingin membakar Alquran, justru tangannya sendiri yang terbakar. Dia ingin menghina dan mempermalukan kitab suci umat Islam, malah dia sendiri yang dipermalukan. 

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Ilustrasi masjid.

Photo :
  • Freepik/wirestock

Woll Frost kemudian memikirkan peristiwa tersebut dan mulai menyadari bahwa dia baru saja diselamatkan dari hal paling gila yang akan dia lakukan. Selama ini kebencian membuatnya tertutupi dari kebenaran Alquran. Selama ini kebencian membuatnya gelap memandang kitab suci yang mulai diakuinya penuh keajaiban. 

Dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia kini menyadari bahwa Alquran adalah kebenaran. Woll Frost pun kemudian mengikrarkan diri untuk masuk Islam dengan membaca dua kalimat Syahadat. 

Keputusan Woll Frost untuk menjadi Muslim, membuat lingkungannya gempar. Betapa tidak, dia yang dulu paling gencar memusuhi Alquran, kini jadi pengikutnya. 

Dia yang dulu paling membenci Alquran, kini mengakui kebenarannya. Dia yang dulu berniat membakar Alquran, kini malah tunduk kepada-Nya. Kini, dia masuk Islam, menjadi mualaf dan mengakui Alquran sebagai wahyu Ilahi dan kitab suci.

Tak lama setelah keIslaman Woll Frost, pemimpin gerakan Angola, Yaqoub Musa pun menyatakan masuk Islam. Keislaman keduanya, bahkan diikuti oleh sekitar 200 orang lainnya yang juga memutuskan untuk menjadi mualaf. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya