Bersikeras Ingin Jadi Mualaf, Wanita Ini Sampai Cerai dengan Suami dan Dimusuhi Orang Tua

Kisah mualaf Lusiana Dewi
Sumber :
  • YouTube Ngaji Cerdas

VIVA Lifestyle – Baru-baru ini, seorang ibu rumah tangga bernama Lusiana Dewi bercerita soal kisahnya jadi mualaf. Awalnya ia menganut agama Kristen Protestan.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Setelah jadi mualaf, ia bercerai dengan suami hingga dimusuhi orang tuanya. Seperti apa kisah ibu Lusiana Dewi pindah agama islam? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Ditentang masuk Islam

Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final

Kisah mualaf Lusiana Dewi

Photo :
  • YouTube Ngaji Cerdas

Lusi bercerita, ia pindah agama Islam karena suatu perasaan yang gelisah. Ketika ia dilanda rasa seperti itu, ia ingin pergi ke suatu tempat.

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Suatu ketika ia ingin pergi dan diantarkan oleh tukang ojek. Tiba-tiba tukang ojek itu menghantarkan Lusiana ke tempat pemakaman Sunan Ampel Surabaya. Tukang ojek itu tak tahu jika Lusi adalah seorang non muslim.

Dari situlah ia merasakan damai. Dulu benci suara adzan, ketika mendengarkan adzan dan sholawat di situ ia merasakan tenang.

Singkat cerita, ketika ia kepergok sering ke masjid untuk belajar islam, ia dimarahi oleh orang tuanya. Sampai-sampai dikurung di kamar selama satu bulan.

Orang tua saya sangat menentang bahkan sempat waktu itu mengurung saya di kamar saya nggak boleh keluar selama 1 bulan. Di situ saya dijejelin Alkitab ‘kamu baca, kamu baca, kamu baca Pagi siang sore malam kamu baca,” cerita Lusi, dikutip dari Ngaji Cerdas, Jumat, 14 April 2023.

Bukannya makin kuat dengan agamanya terdahulu, ia malah makin yakin jika agamanya itu bukan agama yang benar.

“Dan membuat saya tertarik itu saya turutin saya baca. Ada satu di situ Injil Matius pasal yang ke-21 ayat yang ke-7 berbunyi ‘barangsiapa yang berseru kepadaku tuhan-tuhan aku tidak akan membawanya ke dalam kerajaan surga, tapi barang siapa yang melakukan kehendak bapakku lah yang ada di surga’, di situlah kata-kata itu membuat saya kok saya berseru tuhan tuhan, tapi dia nggak bisa membawa saya ke surga,” pungkasnya.

Kala itu, ia berusaha untuk belajar agama Islam namun juga tetap ke gereja. Ketika ke gereja dan diberi ceramah oleh pendeta, ia malah semakin penasaran dengan sosok Yesus.

“Pendeta memberikan ceramah tentang ulangan ulangan pasal yang ke-20 tentang 10 hukum Taurat, di situ tertulis jangan ada padamu Allah lain di hadapanku. Di Alkitab tertulis aja jangan ada padamu Allah lain di hadapanku berarti kan Allah cuman satu, kenapa ada Yesus? Itu yang nggak logis di pikiran saya yang membuat saya bertanya-tanya kok nggak logis banget,” jelasnya.

Menurutnya, banyak yang tidak logis soal keberadaan Yesus. Selain itu, patung-patung Yesus juga menurutnya tidak logis. Padahal, di Alkitab tidak boleh membuat patung.

Rasa gelisah hilang usai mendengar adzan di Sunan Ampel

Kisah mualaf Lusiana Dewi

Photo :
  • YouTube Ngaji Cerdas

Saat berkunjung ke pemakanan Sunan Ampel, menurutnya tidak ada hal menarik di sana. Tapi ia merasakan ketenangan.

“Di sana nggak ada tempat yang istimewa hanya sebuah makam tapi banyak orang di sana itu tertarik, saya duduk termenung di situ kok tempat ini bikin saya adem, bikin hati saya itu yang tadinya gelisah itu semuanya hilang begitu aja gitu. Kayak nggak ada beban saya di sana. Saya di sana cukup lama dari mulai sore sampai jam 10 malam,” kenangnya.

Ketika ia ingin jadi mualaf, tekadnya itu sampai terdengar di telinga orang tuanya. Kata orang tua Lusi, agama yang benar itu Kristen.

“Saya mau masuk Islam Bu, saya mau masuk Islam bapak. ‘Kamu tahu nggak agama yang benar itu agama Kristen, orang Kristen. Orang Islam itu hanya domba yang tersesat, harusnya kamu itu menolong mereka supaya mereka masuk ke dalam agama kita’,” bebernya.

Singkat cerita, ketika bapaknya mengetahui jika dirinya ingin masuk islam, ia dikurung di rumah. Selain itu ia juga bercerai dengan sang suami karena pilihannya itu.

“Akhirnya saya ditarik saya dikurung di rumah, saya bercerai dengan suami saya karena saya memilih Islam. Saya bercerai dengan membawa satu anak saya yang lelaki waktu itu umur 3 tahun,” tandasnya.

Banyak cobaan yang ia hadapi ketika mantap untuk jadi mualaf. Mulai dari cerai dari suami, hingga dimusuhi sama kedua orang tuanya. Meski begitu, ia tetap kukuh dengan pilihannya jadi islam. Bahkan sampai sekarang bapaknya bersikeras mengajak Lusi untuk balik lagi ke agama semula, namun Lusi tidak mau.

Selain dimusuhi orang tuanya, ia juga dimusuhi sang kakak. Kata dia, sang kakak ingin memutus persaudaraannya itu karena adiknya memilih agama muslim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya