Dear Gen-Z, Suka Insecure Sama Skill Temen yang di Atas Rata-rata? Psikolog Kasih Tips Ini

Ilustrasi remaja.
Sumber :
  • Pixabay/ PublicDomainArchive

VIVA Lifestyle – Bagi para kaum gen-Z, yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2000-an, kehidupannya tidak pernah lepas dari teknologi dan gadget, termasuk media sosial. Enggak heran, jika gen-Z seringkali terpapar berbagai informasi, termasuk yang menyesatkan. 

Lewati Pembatas Jalan, Mitsubishi Xpander Tercebur Masuk Selokan

Sering melihat postingan teman di media sosial, kerap membuat anak muda ini merasa insecure. Apalagi jika teman-temannya memiliki kemampuan atau kelebihan yang tidak dia miliki. Hal itu akan membuat gen-Z menjadi minder dan merasa tidak aman. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya. 

Psikolog Indonesia, Dra. Endang Retno Wardani MBA.,PhD.,CHt., mengungkapkan, sebenarnya kekuatan dari gen-Z itu sendiri adalah mereka yang terakses dengan informasi. 

Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital

"Jadi, dorong mereka untuk mengakses informasi yang tepat. Karena banyak platform, banyak juga sumber informasi yang kredibel maupun tidak," ujar Endang  saat PressConference ZilLearn di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Selasa 16 Mei 2023. 

Terpopuler: Akses Media Sosial Tanpa Sentuhan, Harga Ponsel Samsung Semua Tipe

"Tipsnya adalah cek dan ricek terhadap sumber informasinya untuk mereka bisa melihat apa nih strength yang mereka punya. Kalau mereka tau strength-nya apa, weakness-nya apa, maka itu akan bisa mendorong dia untuk mengejar skill gap-nya supaya gak ketinggalan. Karena dia (gen-Z) cenderung juga generasi FOMO, tentunya itu akan lebih mudah untuk didorong," sambung dia. 

Menurut Endang, teman memiliki pengaruh yang besar bagi generasi Z. Jika konsep buddy mau diterapkan, hal itu akan sangat membantu. 

"Jadi, kan pasti ada leader di kelompok kecil, nah dia akan bisa influence. Karena generasi ini selalu liat siapa yang jadi influencer-nya," tuturnya. 

Sementara untuk kesiapan gen-Z menghadapi dunia kerja, Endang berpesan, agar generasi ini bisa melihat tantangan apa yang ada di depan. 

"Karena masuk ke proses lanjutan, challenge-nya kan cukup banyak, kalo dia mau menjadi sesuatu, ajak dia untuk bisa melihat sesuatu yang mau dia bangun itu apa. Makanya dia perlu sekali untuk bisa melihat kekurangan yang mana untuk dia bisa penuhi sesuai dengan impian dia ke depan. Yang perlu adalah dia tau strength dia, kemudian requirement ke depan seperti apa," pungkas Endang Retno Wardani. 

Ilustrasi raih beasiswa

Photo :
  • vstory

Beasiswa pendidikan
Di sisi lain, terkait press conference yang diadakan, ZilLearn Indonesia mengumumkan peluncuran beasiswa pendidikan online senilai Rp20 miliar untuk lebih dari 100.000 talenta profesional di seluruh Indonesia. 

Beasiswa ini memungkinkan para talenta dapat mengakses platform pembelajaran digital ZilLearn secara gratis selama 1 tahun. Platform pembelajaran digital ZilLearn menyediakan lebih dari 16.000 kursus terkait lapangan pekerjaan dari pengajar terkemuka di seluruh dunia, program sertifikasi serta jaringan peer-to- peer nasional.

"Inisiatif ini merupakan kesempatan bagi semua pihak. Program beasiswa ini memberikan kesempatan kepada kami untuk berbagi peluang kepada 100.000 talenta Indonesia untuk mendapatkan kesempatan belajar dari pengajar global," ujar CEO dan Co-founder ZilLearn, David Yeo.

Program beasiswa ini gratis dan terbuka untuk semua talenta Indonesia, mulai dari talenta muda yang baru lulus sekolah atau universitas hingga mereka yang sudah memiliki pengalaman atau berada di posisi senior.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya