SEOUL – Kontroversi muncul mengenai apakah mengunjungi kawasan kehidupan malam populer di Seoul, Itaewon, untuk merayakan Halloween tahun ini dapat diterima.
Sebab, tahun lalu peringatan Halloween di Itaewon telah merenggut nyawa lebih dari 150 orang, yang mana rata-rata anak muda yang meninggal.
Ambulans membawa korban tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan
- AP Photo/Lee Jin-man
Pada hari Minggu, 15 Oktober 2023, sebuah postingan komunitas online mengajukan pertanyaan: "Apakah pergi ke Itaewon pada Halloween ini merupakan tindakan yang tidak bijaksana?" Postingan tersebut menyajikan dua opsi -- "Tidak dipikirkan" dan "Tidak ada masalah sama sekali", yang segera memicu diskusi hangat dengan ratusan komentar.
Meskipun ada beberapa reaksi kekhawatiran saat menikmati Halloween di Itaewon, konsensus umum cenderung pada anggapan bahwa mengunjungi Itaewon untuk liburan tahun ini dapat diterima.
Namun, banyak yang menekankan pentingnya memperingati tragedi Itaewon dan berhati-hati terhadap keselamatan satu sama lain, dibandingkan hanya menikmati perayaan Halloween.
Di pihak yang berlawanan, beberapa menyatakan bahwa mereka tidak akan pergi ke Itaewon untuk merayakan Halloween, dan menyarankan tempat dan lokasi alternatif bagi mereka yang bersuka ria.
Komentar yang paling disukai tentang pergi ke Itaewon untuk menikmati Halloween adalah: "Apakah kamu benar-benar harus melakukannya?"
Bucket bunga duka cita di lokasi tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul
- AP Photo/Ahn Young-joon
Sementara itu, beberapa orang berpendapat bahwa tidak ada masalah mengunjungi Itaewon, karena bisnis lokal bergantung pada perayaan Halloween sebagai mata pencaharian mereka.
Yang lain percaya bahwa menghindari Itaewon mungkin berdampak negatif pada perekonomian lokal dan menyarankan keseimbangan antara menikmati dan mengenang daerah tersebut.
Sebagai kawasan yang terkenal dengan restoran dan bar asing, Itaewon telah lama menjadi pusat perayaan Halloween di Korea.
Banyak juga yang menekankan perlunya peningkatan langkah-langkah keselamatan untuk mencegah terulangnya insiden serupa dan untuk menciptakan suasana harmonis antara peringatan dan perayaan.
Dikutip dari The Korea Herald, menjelang sore tanggal 29 Oktober 2022, kerumunan orang terkonsentrasi di gang kecil menuju jalan utama, hingga akhirnya terjadi kerumunan massa yang mengakibatkan 159 orang tewas dan 196 orang luka-luka.
Audit dan investigasi tragedi tersebut telah mengungkapkan kegagalan di berbagai tingkatan, mulai dari pencegahan hingga tanggap darurat.
Tahun ini, Pemerintah Metropolitan Seoul telah menyiapkan berbagai langkah keselamatan untuk mencegah insiden serupa, termasuk sistem pemantauan kepadatan yang menggunakan kamera pengintai untuk secara otomatis mengukur jumlah orang di suatu area dan menganalisis kepadatan kerumunan.
Selain itu, pemerintah kota telah mendirikan pusat pemantauan keselamatan bencana di setiap kabupaten yang akan beroperasi setiap saat.
Pada akhir tahun ini, pemerintah kota berencana memasang 909 kamera pengintai pendeteksi kerumunan di 71 lokasi di seluruh Seoul yang mungkin rentan terhadap kepadatan penduduk.
