Sulit Tentukan Pilihan? Begini Cara Atasi Gugup Sebelum Nyoblos ke TPS

Ilustrasi TPS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Lifestyle – Menjelang hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 besok, seluruh masyarakat Indonesia sudah mempertimbangkan siapa para pemimpin negeri yang akan diberikan amanah untuk memimpin bangsa ini dalam 5 tahun ke depan. Hal ini menjadi beban pikiran tersendiri karena semua orang tidak mau ada kekecewaan atas suara yang mereka berikan.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Sebelum hari Pemilu, Ahli Kedokteran Jiwa, dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, menyarankan untuk mulai mengurangi penggunaan media sosial. Pasalnya, ada banyak berita simpang siur dan hoax yang tujuannya memengaruhi pikiran orang untuk tidak memilih paslon tertentu dalam pemilu kali ini. Hal tersebut akan membuat orang rentan mengalami stres dan gugup sebelum pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

"Diet medsos sangat tepat karena banyak info dari medsos yang simpang siur, itu memengaruhi," kata dr. Ashwin, dalam wawancara eksklusif secara daring bersama Rumah Sakit Pondok Indah, Selasa 13 Februari 2024.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • Pixabay

Belum memiliki keputusan untuk memilih paslon presiden dan wakil presiden maupun caleg adalah hal yang wajar. Tetapi, banjirnya informasi di internet yang menyudutkan justru akan menimbulkan kebingungan hingga menyebabkan stres dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

Dari pemilihan presiden misalnya, dr. Ashwin menyarankan untuk menyingkirkan satu paslon dari daftar keinginan. Setelah ada dua calon yang dirasa mumpuni untuk menjadi pemimpin bangsa ini, maka lihat lagi track record yang sudah dilakukan oleh masing-masing paslon itu untuk memantapkan pilihan. Setelah menetapkan siapa paslon yang akan dipilih, maka kecemasan dan rasa gugup untuk berangkat ke TPS akan berkurang.

"Saat mau berangkat sudah tentukan salah satu. Masuk TPS nggak mikir lagi, udah menjalankan keputusannya, diambil pas keluar rumah. Jadi masuk TPS nggak tegang," jelasnya.

"Secepatnya ambil keputusan. Itu akan membantu lebih tenang. Kalau malam ini mengganggu tidur, ya udah sekarang juga ambil keputusan," imbuhnya.

Sementara itu, gangguan kesehatan mental seperti stres dan kecemasan juga masih bisa terjadi pasca Pemilu. Bukan hanya para paslon maupun anggota partai yang, tetapi juga para pendukung dan masyarakat yang sudah memberikan suaranya. Hal ini disebabkan karena ketakutan atas kekalahan dan takut kecewa atas hasil suara yang didapatkan.

"Semua berisiko. Baik yang mencalonkan, anggota partai, atau pendukung setia. Jadi tidak pasti bahwa Capres karena biaya lebih besar jadi lebih stres. Faktornya adalah bagaimana ketahanan mental seseorang," papar dr. Ashwin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya