Mantan Misionaris Ini Dulu Suka Ganggu Umat Muslim Arahkan ke Jalan Sesat, Kini Jadi Mualaf

Kisah Ko Andre jadi mualaf
Sumber :
  • YouTube Wakaf TV

VIVA – Seorang mualaf ini dulu sangat rajin mempelajari Bible, sampai akhirnya dia menjadi Misionaris. Dia bercerita bagaimana cara menyesatkan umat Muslim.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Meski sempat menyesatkan umat muslim, mantan misionaris ini malah menjadi Mualaf. Seperti apa kisahnya? Simak ceritanya berikut ini.

Sesatkan umat muslim

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Kisah itu diunggah di kanal YouTube Wakaf TV. Diketahui bahwa pria mualaf itu bernama Andre Hartono atau akrab disapa Ko Andre Ho (39).

Dia mengaku jika ia terlahir di keluarga Kristen Prostetan. Ko Andre pernah belajar Alkitab yang gurunya seorang pendeta. Ia belajar Alkitab agar bisa menjadi pendeta.

PKB Perkuat Politik Islam dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menurut Pengamat

“Saya sudah pernah belajar Alkitab. Ada tiga guru mengajarkan Alkitab untuk menjadi pendeta,” dikutip Jumat, 23 Februari 2024.

Ko Andre mengaku banyak belajar dan berkumpul dengan saudara Nasrani di gereja. Namun ia merasa kosong lantaran ibadahnya hanya seminggu sekali.

“Banyak saya belajar, berkumpul dengan saudara-saudara saya Nasrani di Kristen Protestan ke gereja-gereja. Cuma kayaknya saya merasa kosong hampa,” ujarnya.

Kisah Ko Andre jadi mualaf

Photo :
  • YouTube Wakaf TV

Pria 39 tahun mengaku dulu sempat menjadi seorang misionaris. Dia suka menyesatkan banyak orang muslim. Seperti mengajak jalan orang muslim saat waktu sholat agar mereka tidak sholat.

“Saya dulu sebagai misionaris, banyak menyesatkan agama Islam saudara-saudara kita. Dari pergaulannya saya ajak enggak bener, waktunya sholat saya ajakin jalan jadi dia lupa ibadah, banyak trik-triknya dalam misionaris itu kan,” bebernya.

“Kita sering meruntuhkan iman dan ketakwaannya dia. Yang paling penting sholatnya dia kita ganggu. Jadi waktunya sholat, jadi habitnya kalau sudah sama kita sholatnya sudah mulai ditinggalkan, itu mulai gampang,” imbuhnya.

Sempat atheis

Dikatakan oleh Ko Andre, dulu ia di doktrin bahwa umat muslim itu digambarkan seperti radikal. Suatu ketika ia bersama dengan salah seorang pendeta. 

Ia bertanya kepada pendetanya soal Yesus. Pendeta itu mengatakan kepada Ko Andre untuk tidak memikirkan itu. Ko Andre bingung karena Islam punya Tuhan, Kristen juga punya Tuhan. Sedangkan sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

Jawaban pendeta membuat dirinya tidak percaya dengan ketuhanan Yesus. Ia mulai tidak percaya dengan Tuhan setelah jawaban dari pendeta. Dari situlah ia memasuki masa atheis, tidak percaya Tuhan.

Jadi mualaf

Kisah Ko Andre jadi mualaf

Photo :
  • YouTube Wakaf TV

Singkat cerita, ia bekerja di sebuah perusahaan yang terletak di Sarinah. Ada seorang penjaga kantor yang rutin berdiskusi soal agama Islam dengan seorang pendakwah.

Ia penasaran dengan obrolan mereka soal muslim. Akhirnya penjaga kantornya itu mengajak Ko Andre untuk datang ke sebuah pengajian.

Setelah itu penjaga kantor yang disebut Bro An itu sering berkomunikasi dan bertemu dengan Ko Andre. Obrolannya itu tidak membicarakan soal agama, melainkan soal pribadinya.

Ko Andre pun makin penasaran, mengapa Bro An tidak benci dengannya, padahal Ko Andre sempat menjelakkan agama Islam. Ko Andre juga sering ikut pengajian lain yang pada akhirnya ia berpikir bahwa muslim bukan seperti apa yang digambarkan non muslim.

“Kok beda ya. Kok gue nggak dibenci, gue nggak dihina, gue nggak dipukulin, tapi malah disambut dengan baik,” pungkasnya.

Singkat cerita ia berkesempatan dengan salah satu ustadz. Ia berbincang panjang dengan ustadz itu. Ustadz itu lalu menceritakan sejarah Yesus di kehidupan dunia. Ko Andre merasakan ada kejanggalan tentang kisah Yesus. 

“Di situlah akhirnya saya bilang, iya Buya saya salah. Ternyata selama 35 tahun saya menyembah yang salah. Alhamdulillah sifat saya orangnya mau menerima, mengakui. Saya menerima kebenaran ini dan saya mau mengakui ini salah,” jelasnya.

Setelah berdiskusi panjang dengan ustadz itu. Ia yakin jika cerita soal Tuhan di agama sebelumnya itu salah. Tahun 2019 kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Alhamdulillah pada tanggal 24 April 2019 itu saya mengucapkan dua kalimat syahadat,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya